Walau Diprotes, Pemerintah Tetap Naikkan Gaji PRT RI di Taiwan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Indonesia berencana untuk menaikkan upah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Taiwan, sebagai bagian dari negosiasi antara kedua negara yang sampai saat ini belum menghasilkan keputusan konkret.
Kantor berita CNA melaporkan Taiwan telah meminta agar Indonesia menunda kenaikan gaji tapi Agusdin Subiantoro, deputi Badan Nasional dan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ( BNP2TKI), mengatakan Indonesia sudah menunggu "terlalu lama."
Dia mengatakan BNP2TKI dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia untuk Taipei sedang membahas masalah ini dan akan menghasilkan rencana kenaikan gaji yang akan mencerminkan fluktuasi dalam pertukaran mata uang.
Indonesia memutuskan untuk melanjutkan rencana kenaikan upah bagi PRT karena banyak putaran perundingan dengan Taiwan belum menghasilkan konsensus apapun, kata Subiantoro.
Tidak hanya Indonesia, pemerintah Vietnam dan Filipina telah memutuskan untuk menaikkan upah PRT mereka di Taiwan, kata Subiantoro.
Indonesia dan Filipina telah memberitahu Taiwan awal bulan ini bahwa mereka memutuskan untuk menaikkan upah bulanan untuk PRT di Taiwan dari saat ini NT $ 15,840 menjadi NT $ 17,500 (US $ 556).
Departemen Tenaga Kerja Taiwan memprotes langkah kedua negara dan meminta mereka menunda implementasi kebijakan sampai mereka bisa mencapai kesepakatan dengan Taiwan dalam masalah ini.
Pada tanggal 1 Juli, Taiwan menerapkan kenaikan upah minimum bulanan dari NT 19.273 ke NT $ 20,008 tetapi PRT asing tidak dimasukkan karena gaji mereka tidak tercakup dalam Labor Standards Act.
Taiwan berpendapat bahwa jika biaya penyediaan makanan dan penginapan bagi PRT asing dipertimbangkan, gaji mereka akan menjadi dekat dengan upah minimum setempat.
Indonesia, dengan sekitar 210.000 karyawan di Taiwan, adalah pemasok terkemuka TKI ke Taiwan, diikuti oleh Vietnam, Thailand dan Filipina, menurut laporan Antara.
Hampir 15 persen pekerja migran Indonesia bekerja di sektor manufaktur dan konstruksi, 80 persen bekerja sebagai PRT, dan 3-4 persen sebagai anggota awak kapal. (focustaiwan.tw)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...