Walau Muslim, Deddy Dores Bantu Bangun Gereja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Selain mewariskan lagu-lagu pop romantis sepanjang zaman, sebelum meninggal musikus Deddy Dores ternyata pernah membantu pembangunan gereja di Karawang, Jawa Barat.
Menurut sahabatnya, John Seme, dua minggu lalu pria yang bernama asli Deddy Supriyadi bin Suyitno Kartodibroto ini bercerita bahwa ia menemui para ulama dan umat mayoritas di daerah tempat pembangunan gereja. Deddy membujuk supaya mereka memberi izin untuk pembangunan gereja.
"Yang membangun gereja itu seorang warga Flores, NTT," kata John Seme, Rabu (18/5). Dan, kedatangan Deddy tidak sia-sia, sebab mereka mengizinkan gereja itu dibangun.
Di mata John, Deddy adalah sosok yang sangat familiar dan tak membeda-bedakan dalam pergaulan. Bahkan ia juga pernah menyanyikan lagu-lagu bersuasana Natal. Deddy tak pernah berpikir tentang sekat agama, suku dan lainnya.
Deddy Dores, yang namanya termasyhur sebagai pencipta lagu-lagu almarhumah Nike Ardila tersebut diketahui meninggal dunia pada Selasa sekitar pukul 23.45 WIB.
Kabar duka itu pertama kali diketahui dari akun Twitter JK Records, @jkrecord. "Rest in peace Deddy Dores.. #ripdeddydores #deddydores," tulisnya.
Rest in peace Deddy Dores.. ð¢ #ripdeddydores #deddydores pic.twitter.com/dywUOlrO2m
— JK Records (@jkrecord) May 17, 2016
Menurut akun Facebook band God Bless, tertulis
Berita duka cita..
Innalillahi Wainalillahi Rojiun..
Telah meninggal dunia, musisi, pencipta lagu, dan salah satu personel awal dari God Bless, Deddy Dores, pada pukul 23.45 malam tadi di rumah sakit International Bintaro.
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jl. Kasuari 11 no. 18, Bintaro Jaya sektor 9, dan rencananya akan dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
Mohon doa bagi almarhum dan dimaafkan segala kesalahannya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan. Deddy meninggalkan enam anak: Ricky Dores, Calvin Dores, Aghi Dores, Agnes Hellyawati, Melodie Vanesha.
Pria kelahiran Surabaya pada 28 November 1950 itu mengawali karier dengan grup Rhapsodia pada tahun 1971. Namanya melambung saat ia menjadi produser penyanyi fenomenal Nike Ardila di tahun 1990. Selain Nike, ia juga mengorbitkan Nafa Urbach. Pada tahun 1997, ia pernah jadi vokalis utama band Koes Plus. Selamat jalan Kang Deddy.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...