Walhi Kecam Kriminalisasi Akademisi Peduli Lingkungan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengecam segala bentuk kriminalisasi terhadap baik akademisi dan aktivis peduli lingkungan maupun masyarakat, yang menuntut haknya atas lingkungan hidup yang bersih.
“Ini langkah mundur, padahal mereka menuntut haknya atas lingkungan hidup yang bersih dan itu dijamin dalam undang-undang lingkungan hidup kita bahwa tidak boleh ada kriminalisasi ketika masyarakat menuntut hak atas lingkungan hidup yang bersih," kata Manajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi Yuyun Harmono seusai konferensi pers "Warisan Kemiskinan Proyek Bank Dunia di Kedung Ombo", Jakarta, Jumat (5/10).
Dia menyayangkan kejadian kriminalisasi yang menimpa Bambang Hero Saharjo, Guru Besar Kehutanan Institut Pertanian Bogor, dan sering membantu Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam menangani kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
“Dia tetap konsisten terhadap pandangan dia sebagai akademisi bahwa yang benar dikatakan benar yang tidak dikatakan tidak,” katanya
Bambang digugat PT JJP, karena kesaksiannya sebagai saksi ahli pada 2016, yang mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kebakaran hutan di lahan seluas 1.000 hektare milik PT JJP.
PT JJP, meminta Pengadilan Negeri Cibinong menyatakan surat keterangan ahli kebakaran dan lahan yang disusun Bambang cacat hukum, karena tidak mempunyai kekuatan pembuktian serta batal demi hukum.
Hingga pukul 19.20 WIB, sebanyak 11.494 orang menandatangani petisi berjudul "Selamatkan Prof Bambang Hero Saharjo" di laman www.change.org.
Menurut Yuyun, kriminalisasi itu merupakan langkah strategis untuk membungkam melalui tuntutan hukum, dan itu juga terjadi pada aktivis lingkungan, yang memperjuangkan hak untuk lingkungan hidup yang bersih.
"Ke depan seharusnya persoalan hidup seperti ini tidak boleh lagi terjadi dan langkah-langkah (kriminalisasi) seperti ini kita kutuk keras, karena tidak hanya terjadi di Walhi sendiri di jaringannya tapi di banyak organisasi yang lain," katanya.
Dia mengatakan, seharusnya tidak ada lagi kriminalisasi dalam bentuk apapun terhadap akademisi, aktivis, dan masyarakat yang memperjuangkan hak untuk lingkungan hidup yang bersih.
Dia mengatakan, pemerintah harus segera menyelesaikan persoalan tersebut dan memfasilitasi untuk menghindari kriminalisasi itu.
"Langkah untuk membungkam dalam menyampaikan kebenaran, tidak benar. Orang bebas menyampaikan pikiran kebenaran," katanya. (Antaranews.com)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...