Walhi Optimitis Capres-Cawapres Berbuat Baik bagi Lingkungan
BANDARLAMPUNG, SATUHARAPAN.COM - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Lampung optimistis dua pasangan calon presiden-wakil presiden memiliki kepedulian dan minimal komitmen untuk berbuat baik bagi pelestarian lingkungan hidup di negeri ini.
Direktur Eksekutif Walhi Lampung Bejoe Dewangga di Bandarlampung, Minggu (6/7), menyatakan masih optimistis dengan kedua pasangan calon presiden dan wapres saat ini.
"Siapa pun presidennya, dari pengamatan visi dan misinya belum menukik semua, tapi minimal mereka sudah mau berbuat baik pada lingkungan," kata Bejoe menanggapi hasil Debat Capres-Cawapres putaran terakhir dengan tema Pangan, Energi, dan Lingkungan Hidup di Jakarta, Sabtu (5/7) malam .
Walhi Lampung, menurut Bejoe, menilai visi-misi capres-cawapres soal lingkungan hidup yang telah disampaikan itu dari pengamatannya menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) visi dan misinya lebih implementatif dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).
"Visi dan misi Jokowi-JK soal lingkungan menegaskan bukan hanya `gelembung sabun` karena program yang diusung untuk rakyat bukan berupa proyek semata," ujarnya lagi.
Dia menyebutkan Jokowi-JK antara lain siap mendorong swasembada pangan melalui koperasi dan memanfaatkan air untuk sumber energi terbarukan.
Seperti disampaikan Capres Jokowi, kata Bejoe mencontohkan, dalam mencetak sawah baru terlebih dulu air atau irigasinya yang harus dibenahi dan disiapkan, karena ketika sawah 1.000 juta hektare diadakan kalau tidak ada airnya `kan tidak bisa dikelola dengan baik.
Prabowo-Hatta, menurut dia, masih berupa model-model pengadaan saja, seperti pencetakan sawah baru untuk meningkatkan areal pertanian yang akan menambah produksi pangan.
Padahal pengalaman di Papua, estate food dan kemudian program lahan gambut seperti disampaikan Jokowi dalam debat itu, ternyata gagal untuk menjadi sawah, ujar Bejoe membandingkan program kedua pasangan itu pula.
Dia juga menilai program pemanfaatan kotoran sapi dapat dibuat energi baru yang disampaikan Jokowi, merupakan salah satu altertatif sumber energi yang ramah lingkungan.
Bejoe menilai pasangan Prabowo-Hatta menyatakan bahwa kerusakan lingkungan terjadi karena pertambahan penduduk yang sangat cepat.
"Tapi keduanya tidak memandang ekspansi industi ekstraktif yang serakah sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan saat ini," ujarnya.
Namun Bejoe menegaskan masih optimistis atas kedua pasangan capres-cawapres itu.
"Keduanya sama saja, siapa pun presidennya kalau pengamatan kami belum menukik semua visi dan misinya terkait persoalan pangan, energi, dan lingkungan, tapi minimal mereka sudah mau berbuat baik pada lingkungan, mau melakukan investigasi pada kontrak-kontrak perusahaan yang menjadi perusak lingkungan dengan meninjau ulangnya," demikian Bejoe Dewangga. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...