Wali Kota Bogor Tolak Investasi yang Merusak Lingkungan
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya berkomitmen untuk menolak investasi asing dan lokal yang berpotensi merusak lingkungan. Masalah perizinan untuk investasi akan disaring seketat mungkin guna menekan potensi kerusakan lingkungan. Jadi, apabila ada investasi berkaitan dengan sektor lingkungan, pihaknya akan menyerahkan terlebih dahulu pada Dinas Tata Ruang untuk dikaji.
"Kami sudah tegaskan untuk memperketat perizinan. Siapa pun yang ingin berinvestasi, kami akan selektif," kata Bima Arya dalam seminar Urban-Low Emission Development Strategies di Hotel Salak, Bogor, Kamis (7/5).
Untuk itu, kata Bima ke depan Bogor akan menjadi kawasan yang ramah lingkungan. Dia berharap tidak ada lagi investasi di berbagai sektor yang membawa dampak menjadikan polusi kota.
Bima mencontohkan pembenahan Terminal Baranangsiang yang selama ini dinilai semrawut akan dijadikan salah satu percontohan dan komitmen Pemkot Bogor untuk menjadikan sebagai kota ramah lingkungan. "Yang penting kami ingin ada investasi yang pro terhadap pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Bima mengungkapkan Pemkot Bogor telah merampungkan cetak biru proyek transportasi ramah lingkungan untuk 20 tahun ke depan sebagai salah satu program menekan emisi gas rumah kaca.
"Yang sedang dilakukan adalah proyek konversi BBM ke gas untuk trasportasi umum di Kota Bogor," kata dia.
Menurutnya, program lain yang tengah dikembangkan adalah efektivitas angkutan kota. Dia juga akan mengkonversi tiga angkot jadi satu bus massal bagi warga Bogor.
Selain itu, pihaknya tengah menjajaki koordinasi dengan Perusahaan Gas Nasional dan juga Pemerintah Pusat untuk menambah stasiun pengisian bahan bakar gas yang hingga saat ini masih terdapat satu unit.
"Kami terus melakukan lobi. Kami sampaikan komitmen memajukan transpotasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," katanya.
Selain itu, kata Bima, Pemkot Bogor tengah menggodok aturan para pengemudi dan pelaku usaha angkutan untuk berbadan hukum. Hal itu dilakukan agar Bogor dalam hal transportasi, tertib peraturan.
Terkait transpotasi ramah lingkungan, Bima mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan ITB untuk mengembangkan alat pendeteksi emisi yang bisa digunakan bukan hanya untuk kendaraan tetapi juga untuk perumahan dan perkantoran.
Editor : Sotyati
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...