Wall Street Berakhir Naik Didukung Data Manufaktur
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street ditutup menguat pada Jumat (Sabtu pagi WIB 2/11), menyusul data manufaktur kuat dari Amerika Serikat dan China serta penjualan mobil AS yang membaik.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 69,80 poin (0,45 persen) menjadi berakhir di 15.615,55.
Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 5,10 poin (0,29 persen) menjadi 1.761,64, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq berakhir 2,34 poin (0,06 persen) lebih tinggi menjadi 3.922,04.
Kenaikan terjadi setelah indeks pembelian manajer (PMI) resmi sektor manufaktur China untuk Oktober naik menjadi 51,4 pada bulan lalu dari 51,1 pada September, merupakan yang tertinggi sejak April 2012.
Saham juga dibantu oleh kenaikan dalam PMI manufaktur AS untuk Oktober dari Institute of Supply Management (ISM) menjadi 56,4 persen dari 56,2 persen pada September. Padahal para analis memperkirakan indeks menurun menjadi 55,0.
Penjualan mobil pada Oktober dari tiga produsen mobil terbesar AS, Chrysler, Ford dan General Motors, membukukan persentase kenaikan dua digit.
"Kami melihat beberapa pertumbuhan ekonomi. Ini lambat, tetapi itu berjalan di arah yang benar," kata Anthony Conroy, kepala pedagang perdagangan global pada BNY ConvergEx Group.
Beberapa keuntungan terbesar di Dow dicatat oleh Boeing naik 1,9 persen, Pfizer naik 1,6 persen dan JPMorgan Chase yang naik 1,9 persen meskipun mengungkapkan bahwa regulator telah memperluas penyelidikannya apakah praktik perekrutan bank di China dan Hong Kong melanggar undang-undang anti-penyuapan.
Chevron, komponen Dow lainnya, jatuh 1,6 persen setelah laba per sahamnya mengungguli harapan 2,71 dolar AS sebesar 14 sen. Perusahaan ini juga mengumumkan bahwa belanja modal 2013 akan menjadi 10 persen lebih tinggi daripada yang diperkirakan. Citigroup mengatakan hasil itu "pasti sedikit mengecewakan."
AIG anjlok 6,5 persen setelah membukukan pendapatan 8,66 miliar dolar AS, lebih rendah dari ekspektasi para analis sebesar 8,91 miliar dolar AS dan perusahaan mengatakan prospek untuk menjual bisnis penyewaan pesawatnya, ILFC, kepada konsorsium investor China masih belum pasti.
GM naik 1,2 persen, sedangkan Ford turun 1,3 persen menyusul data penjualan mobil terbaru. Kedua perusahaan melaporkan kenaikan penjualan Oktober yang kuat, tetapi Edmunds menggambarkan angka penjualan Ford sebagai "sedikit lebih rendah dari yang diharapkan."
First Solar melompat 17,6 persen setelah membukukan keuntungan lebih dari dua kali lipat menjadi 195 juta dolar AS karena pesanan yang lebih tinggi. Perusahaan memperkirakan laba setahun penuh 4,25 dolar AS-4,50 dolar AS per saham, jauh di atas 3,77 dolar AS yang diproyeksikan oleh para analis.
Imbal hasil obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik menjadi 2,62 persen dari 2,55 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,70 persen dari 3,64 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (Antara)
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...