Wall Street Bervariasi Jelang Kesaksian Ketua Fed
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi tipis pada Senin (23/2) (Selasa pagi WIB), setelah data perumahan lesu menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Janet Yellen di hadapan Kongres.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 23,60 poin (0,13 persen) menjadi ditutup di 18.116,84.
Indek berbasis luas S&P 500 sedikit melemah 0,64 poin (0,03 persen) menjadi 2.109,66, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 5,01 poin (0,10 persen) menjadi 4.960,97.
Dow dan S&P 500 ditutup di rekor tertinggi pada Jumat (20/2).
Penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan) di AS melambat pada laju terendah dalam sembilan bulan pada Januari, National Association of Realtors (NAR) mengatakan.
Yellen akan tampil pada Selasa (24/2) dan Rabu (25/2) dalam rapat dengar pendapat setengah tahunan di Capitol Hill untuk memberikan penilaian ekonomi AS oleh bank sentral dan kapan bank sentral akan siap untuk menaikkan suku bunganya dari mendekati nol.
Saham Apple melonjak 2,7 persen ke rekor tertinggi baru karena raksasa teknologi itu terus untuk menikmati momentum dari penjualan iPhone yang kuat dan hasil positif atas peluncuran Apple Watch-nya pada April.
Anggota Dow Boeing jatuh 2,3 persen setelah peringkat sahamnya diturunkan oleh Goldman Sachs.
Perusahaan Kanada Valeant Pharmaceuticals International melompat 14,7 persen setelah mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan AS Salix Pharmaceuticals dalam kesepakatan senilai 14,5 miliar dolar AS (Rp 186 triliun). Salix, yang dikenal untuk perawatan penyakit gastrointestinal-nya, turun 1,3 persen.
Tesla Motors turun 4,5 persen setelah pemberian peringkat "underperform" dari Bank of America Merrill Lynch, yang menyebut target pertumbuhan jangka panjangnya "cukup sulit untuk dipahami" setelah kinerja keuangan jangka pendeknya lemah.
Perusahaan televisi berbayar Dish Network turun 1,2 persen setelah mengumumkan bahwa pendiri Dish dan pimpinan Dish Charles Argen akan mengambilalih jabatan presiden dan kepala ekskutif setelah Joseph Clayton pensiun. Perusahaan mengatakan laba untuk 2014 naik 17 persen menjadi 945 juta dolar AS (Rp 12 triliun).
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,06 persen dari 2,12 persen pada Jumat (20/2), sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,66 persen dari 2,72 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...