Wall Street Jatuh Ditekan Merosotnya Saham Teknologi
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Wall Street berakhir turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Senin (Selasa 8/4, pagi WIB), karena para investor khawatir tentang apakah saham teknologi yang terbang tinggi telah “overvalued” dan musim laporan keuangan diantisipasi secara hati-hati.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 166,84 poin (1,02 persen) menjadi berakhir di 16.245,87.
Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 20,05 poin (1,08 persen) menjadi ditutup pada 1.845,04, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 47,97 (1,16 persen) menjadi 4.079,75.
Kerugian mengikuti kelemahan sejak pertengahan pekan lalu. Saham teknologi dan biotek telah di antara ekuitas paling lemah, meskipun beberapa ekuitas membukukan keuntungan pada Senin.
“Sebagian besar penjualan ini telah terkonsentrasi pada saham-saham yang menawan dan saya kira investor mempertanyakan nilai mereka,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar Rockwell Global Capital.
Cardillo juga mengaitkan kerugian terhadap “sedikit kecemasan sebelum musim laporan laba”.
Musim laporan keuangan secara tidak resmi dimulai pada Selasa waktu setempat dengan Alcoa setelah pasar tutup dan dengan laporan pada Jumat (11/4) dari raksasa perbankan JPMorgan Chase dan Wells Fargo.
Saham teknologi yang melemah termasuk LinkedIn turun 3,7 persen, Yahoo turun 3,5 persen) dan Tesla Motors merosot 2,2 persen. Apple kehilangan 1,6 persen dan Google menyusut 0,9 persen.
Tetapi beberapa saham teknologi dan biotek lainnya bangkit kembali dengan Biogen naik 2,1 persen, Facebook naik 0,4 persen dan Netflix naik 0,2 persen.
Saham keuangan umumnya melemah, termasuk Bank of America turun 2,0 persen, Wells Fargo merosot 1,8 persen serta anggota Dow, Goldman Sachs turun 2,9 persen dan American Express turun 2,9 persen.
Sejumlah perusahaan di Dow mencatat kenaikan, termasuk perusahaan teknologi IBM bertambah 1,4 persen, Intel naik 1,2 persen dan Cisco menguat 0,6 persen.
Cardillo mengatakan beberapa investor mungkin memindahkan dana-dana dari saham-saham “menawan” ke saham-saham lebih “defensif”. IBM, Intel dan Cisco semua membayar dividen.
Mallinckrodt yang berbasis di Irlandia mengumumkan akan membeli saingannya di AS, Questcor Pharmaceuticals, sekitar 5,6 miliar dolar AS dalam kesepakatan tunai dan saham yang diharapkan memperluas dukungan perusahaan di bidang obat-obatan khusus. Questcor melonjak 18,7 persen dan Mallinckrodt turun 2,5 persen.
Anggota Dow, Pfizer, merosot 3,0 persen meskipun selama akhir pekan melaporkan bahwa pengobatan palbociclib-nya menghasilkan tingkat survival “berkepanjangan secara signifikan” untuk pasien dengan kanker payudara lanjut. Namun, Morgan Stanley mengatakan waktu untuk mendapat persetujuan dari regulator masih belum jelas.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,70 persen dari 2,73 persen pada Jumat (4/4), sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,56 persen dari 3,59 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...