Wall Street Jatuh Tertekan Harga Minyak dan Utang Yunani
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah kekhawatiran tentang harga minyak yang lebih tinggi dan meningkatnya ketegangan atas krisis utang Yunani.
Dow Jones Industrial Average turun 142,20 poin (0,79 persen) menjadi ditutup pada 17.928,20.
Indeks berbasis luas S & P 500 kehilangan 25,03 poin (1,18 persen) menjadi berakhir di 2.089,46, sedangkan indeks komposit Nasdaq ditutup tenggelam 77,60 poin (1,55 persen) menjadi 4.939,33.
Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengutip kenaikan harga minyak AS di atas 60 dolar AS per barel sebagai hambatan pada saham-saham. Harga bensin AS telah meningkat 10 persen pada bulan lalu.
Analis juga menyebutkan kenaikan tajam defisit perdagangan AS pada Maret dan meningkatnya perselisihan antara Yunani dan para kreditornya atas persyaratan dana talangan (bailout).
Saham-saham Eropa juga turun tajam, dengan indeks DAX 30 Jerman jatuh 2,5 persen dan indeks CAC 40 di Prancis kehilangan 2,2 persen.
Kerugian berbasis luas dengan hampir semua 30-saham anggota Dow atau kelompok saham unggulan (blue chips) berakhir lebih rendah.
Namun, banyak perusahaan-perusahaan teknologi jatuh sedikit lebih keras daripada perusahaan-perusahaan di sektor lainnya. Anggota Dow, Apple dan Intel, masing-masing turun 2,3 persen dan 2,4 persen, sedangkan saham Google turun 1,9 persen dan saham Gilead Sciences merosot 2,5 persen.
Pengecualian termasuk saham Netflix naik 1,9 persen, karena peringkat sahamnya ditingkatkan oleh Bank of Amerika Merrill Lynch, dan saham Tesla Motors naik 1,1 persen, yang akan melaporkan labanya pada Rabu.
Saham raksasa daring (online) Tiongkok Alibaba turun 1,3 persen ke terendah baru selama ini, di bawah 80 dolar AS, dua hari sebelum rilis laba kuartalan. Ketua Jack Ma mengumumkan pembekuan perekrutan pekan lalu, mengatakan perusahaan telah tumbuh terlalu cepat.
Saham perusahaan kosmetik Estee Lauder melonjak 4,0 persen karena laba bersih untuk kuartal yang berakhir 31 Maret datang di 71 sen per saham, tujuh sen di atas perkiraan.
EOG Resources anjlok 4,9 persen setelah melaporkan kerugian kuartal pertama 169,7 juta dolar AS. Produsen minyak juga dipilih oleh manajer uang David Einhorn pada presentasi investor Senin untuk pengeluaran yang boros pada "fracking".
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,18 persen dari 2,13 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,91 persen dari 2,87 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...