Wall Street Turun Didorong Kekhawatiran Penarikan Stimulus Fed
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street turun lagi pada Kamis (Jumat pagi, 6/12, WIB), setelah pertumbuhan ekonomi AS yang kuat pada kuartal ketiga meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan mempercepat rencana untuk menarik kembali stimulus moneter agresifnya. Nilai dolar pun tertekan terhadap euro.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 68,26 poin atau 0,43 persen menjadi ditutup pada 15.821,51.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 7,78 poin atau 0,43 persen menjadi berakhir di 1.785,03, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 4,84 poin atau 0,12 persen menjadi ditutup di 4.033,16.
Indeks Dow dan S&P 500 sekarang telah menurun dalam lima hari terakhir.
Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengatakan kerugian itu luar biasa untuk Desember, yang biasanya bulan baik untuk pasar saham.
“Pasar mengambil berita baik sebagai berita buruk,” kata Ablin. “Investor ketakutan oleh kebijakan Fed dan pergeseran keyakinan mereka tentang waktu pengurangan stimulus.”
Penurunan Kamis terjadi setelah Departemen Perdagangan melaporkan bahwa ekonomi tumbuh pada kecepatan 3,6 persen di kuartal ketiga, jauh di atas 3,0 persen yang banyak analis telah perkirakan.
Ablin mengatakan data PDB adalah laporan ekonomi AS terbaru untuk harapan terbaik, meningkatkan spekulasi bahwa laporan pekerjaan Jumat juga akan naik mengejutkan dan dengan demikian meningkatkan pembicaraan pengurangan stimulus bahkan lebih besar.
Citigroup kehilangan 1,9 persen dan Morgan Stanley turun 3,0 persen setelah Deutsche Bank menurunkan peringkat saham kedua bank itu menjadi “netral” dan mengatakan pengurangan stimulus Fed “tampaknya lebih cenderung negatif” bagi bank dalam jangka pendek.
Analis Deutsche Bank mengatakan laba bank dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh arus masuk investasi pendapatan tetap, sebagian karena Fed membeli obligasi. Tetapi arus masuk ini telah “berubah negatif” selama enam bulan terakhir dan kemungkinan akan tetap tertekan akibat pengurangan stimulus Fed, kata mereka.
Saham-saham bank lainnya juga turun, termasuk JPMorgan Chase merosot 2,4 persen, Bank of America melemah 1,3 persen, Goldman Sachs berkurang 1,9 persen dan Wells Fargo menyusut 1,1 persen.
Komponen Dow, Microsoft, tenggelam 2,4 persen karena spekulasi kepala eksekutif Ford Alan Mulally tidak akan menggantikan Steve Ballmer yang keluar sebagai CEO Microsoft. Saham Ford naik 0,7 persen.
Peritel diskon Dollar General menguat 6,1 persen setelah labanya 74 sen per saham melebihi harapan sebesar empat sen. Perusahaan juga menaikkan perkiraan laba setahun penuh dan meningkatkan rencana pembelian kembali saham sebesar satu miliar dolar AS.
Pengecer peralatan Conn`s naik 19,4 persen setelah laba per sahamnya mencapai 66 sen dibandingkan dengan perkiraan untuk 64 sen. Perusahaan itu mengatakan pihaknya juga menaikkan perkiraan setahun penuh karena penjualan toko-tokonya tumbuh 22 persen hingga 25 persen.
Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,86 persen dari 2,84 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun tetap stabil di 3,91 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
Dolar Melemah
Kurs dolar melemah terhadap euro pada Kamis (Jumat, 6/12, pagi WIB), sehari sebelum pemerintah AS melaporkan penciptaan lapangan kerja dan data pengangguran untuk November, data penting bagi langkah stimulus Federal Reserve.
Euro dibeli 1,3666 dolar pada sekitar 22.00 GMT (Jumat 05.00 WIB), naik dari 1,3591 dolar pada saat yang sama Rabu. Sebelumnya mata uang Eropa mencapai 1,3677 dolar, puncak tertinggi sejak akhir Oktober.
Dolar juga turun terhadap mata uang Jepang, menjadi 101,77 yen dari 102,32 yen, sementara euro pada dasarnya tidak berubah, naik tipis menjadi 139,08 yen dari 139,06 yen.
Pelemahan dalam dolar terjadi setelah data AS yang lebih baik dari perkiraan menambahkan gambaran beragam dari ekonomi AS.
Departemen Perdagangan merevisi naik tajam pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga, ke tingkat tahunan sebesar 3,6 persen dari perkiraan awal 2,8 persen, dipimpin oleh peningkatan besar dalam persediaan investasi.
Klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran, tanda laju PHK, jatuh di bawah 300.000 pada pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan.
“Tindakan harga dalam dolar hari ini menunjukkan bahwa investor menunggu rilis (tentang pekerjaan) pada Jumat dan data mendatang tentang pertumbuhan ekonomi kuartal keempat,” kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
“Sementara klaim pengangguran turun tajam dan pertumbuhan PDB AS direvisi lebih tinggi, greenback gagal mempertahankan keuntungan awal karena investor segera menafsirkan kenaikan persediaan berarti bahwa pertumbuhan PDB kuartal keempat bisa lebih lemah daripada perkiraan sebagian besar ekonom,” katanya.
Analis memperkirakan rata-rata pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada bulan lalu menjadi 188.000 dari 204.000 pada Oktober, dan tingkat pengangguran akan merosot 10 poin menjadi 7,2 persen.
Dolar jatuh menjadi 0,8966 franc Swiss dari 0,9024 franc pada akhir Rabu. Tetapi dolar menguat terhadap pound Inggris, yang jatuh menjadi 1,6333 dolar dari 1,6381 dolar. (AFP/Ant)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...