Wapres Jusuf Kalla Sambangi Gudang Bulog Makassar
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Panaikang, Makassar, Sabtu (28/2).
Kunjungan tersebut untuk mengetahui persediaan beras Sulawesi Selatan sebagai daerah penyangga pangan nasional, menyusul kenaikan harga beras di pasaran.
Sidak yang dilakukan Jusuf Kalla di Gudang Bulog itu dilakukan seusai menghadiri pengukuhan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat Dr Muhammad sebagai guru besar di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo meninjau penyaluran serentak beras miskin dan operasi pasar beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, pada Rabu (25/2).
Dalam operasi pasar tersebut yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan Jakarta Utara ini hadir beberapa menteri di antaranya Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Rachmat Gobel mengatakan pemerintah akan melakukan operasi beras sebanyak 300 ribu ton untuk seluruh daerah Indonesia.
"Di sini (Divre DKI Jakarta) ada 1.600 ton untuk wilayah Jabodetabek dan diikuti seluruh daerah berdasarkan perintah Wapres (Jusuf Kalla) mencapai 300 ribu ton seluruh Indonesia," kata Rachmat, kala itu.
Dia menambahkan, operasi pasar ini dilakukan oleh Bulog agar harga yang ditentukan pemerintah bisa sama ketika sampai ke masyarakat.
Rachmat juga menegaskan pihaknya menggandeng TNI-Polri untuk mengawasi operasi pasar ini agar tidak ada kebocoran.
Sementara itu di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Provinsi NTT, Alex Malelak mengemukakan pihaknya telah menghabiskan lebih dari 90 ton beras untuk operasi pasar.
“Kami sudah menghabiskan 90 ton lebih beras untuk operasi pasar di beberapa lokasi antara lain pasar tradisional dan beberapa geraja serta masjid untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Alex Malelak, Sabtu (28/2).
Alex menjelaskan dalam tiga hari terakhir (mulai dari 24 hingga 26 Februari) telah melaksanakan operasi pasar dari total 178 ton beras yang disiapkan, untuk mengendalikan kenaikan harga beras di Kota Kupang.
Dia mengatakan jumlah sebesar itu dalam rentang waktu tiga hari gelar OP menunjukkan bahwa animo masyarakat cukup tinggi untuk membeli beras yang ditampung dan disalurkan kembali masyarakat saat operasi pasar.
Animo itu masyarakat itu tinggi bukan saja karena situasi pasar terhadap kebuthan pokok ini sedang merangkak naik sehingga perlu distabilkan, tetapi lebih dari itu, harga yang dilepas ke pasar dapat dijangkau hanya dengan Rp7.400 per kilogram.
Harga eceran ini lebih rendah jika dibandingkan dengan harga eceran yang ditetapkan produsen atau pasar di pasaran umum Rp10.000 terhadap beras sekelas beras Bulog dengan kualitas medium ke bawah.
Menurut Alex, harga beras Operasi Pasar (OP) sebesar Rp7.400 per kilogram dan beras miskin (raskin) Rp1.600 per Kg. Untuk raskin memang terlambat karena terkendala pada proses administrasi dari pemerintah daerah.
Dia menyampaikan, distribusi dan penjualan beras tidak melalui pengecer, tetapi langsung oleh petugas Bulog. Selain itu, Bulog menginginkan melayani permintaan beras kepada masyarakat melalui gereja dan masjid agar seluruh warga dapat dijangkau. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...