Wapres: Pembengkakan Dana Century Urusan Pengawas dan LPS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Boediono dimintai keterangan sekitar 10 jam oleh KPK terkait kasus Bank Century, di kantor Wapres di Jakarta, Sabtu (23/11). Wapres diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Budi Mulya.
Setelah pemeriksaan, Wapres memberi keterangan pada para wartawan. Menurut dia, di beberapa negara telah membuat kebijakan blanket guarantee. Instrumen inilah yang kemudian dilakukan pada saat itu untuk menangkal krisis ekonomi yang terjadi.
Mengenai pembengkakan dana penyelamatan Bank Century dari Rp 630 miliar menjadi Rp 2,5 triliun dan Rp 6,7 triliun, Wapres mengatakan, pembengkakan dana saat rekapitalisasi terjadi saat Bank Century, yang kemudian berganti nama menjadi Bank Mutiara, sudah berada di tangan Lembaga Penjamin Simpanan.
Wapres Boediono mengatakan, wewenang Gubernur Bank Indonesia (BI) adalah menetapkan sebuah bank sebagai bank gagal. Kemudian dalam forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK), Gubernur BI bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama-sama memutuskan status Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Kalau ada kekurangan dalam modal atau CAR, maka hal itu dan seterusnya dihitung bersama-sama pengawas bank dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pemilik baru yang mengambil alih," kata Wapres.
Adapun mengenai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 20 November 2008, Wapres Boediono yang saat itu menjabat sebagai Gubernur BI mengaku, ia tidak menyampaikan situasi buruk Bank Century secara detil. Hal ini karena, menurut Wapres, rapat tersebut adalah rapat koordinasi besar dimana ia menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia yang paling mutakhir: kurs melonjak, pasar uang antar bank macet dan likuiditas antar bank kering. Capital outflow seperti ini adalah indikator adanya krisis.
"Tidak mungkin menyampaikan khusus tentang Bank Century di rapat besar itu, forumnya bukan di situ. Pembahasan tentang situasi Bank Century dilakukan dengan Menteri Keuangan, protokolnya begitu," ungkap Wapres. (Setkab)
Serah Terima MPH-PGI, Pdt. Jacky Manuputty: “Kami Akan Mel...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Tongkat estafet kepemimpinan bahtera oikoumene resmi beralih dari MPH-PGI p...