Warga Gusuran Harap Gubernur Baru Pulihkan Lingkungan Mereka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Warga korban penggusuran di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, berharap Gubernur DKI Jakarta terpilih akan mengembalikan lingkungan tempat tinggal mereka seperti sebelumnya.
"Kami mau dipulihkan seperti semula. Sejak digusur sampai sekarang kami tinggal di gubuk tenda dan sangat sulit mencari pekerjaan," ujar salah satu warga, Kasmudi, kepada Antara di Penjaringan, Jakarta Utara, hasil Rabu (19/4).
Kasmudi melanjutkan, penggusuran bahkan membuat salah satu anaknya terpaksa berhenti kuliah walau sudah menginjak semester delapan.
Dia tidak lagi bisa memberikan pendidikan layak bagi tiga buah hatinya yang masih sekolah karena saat ini hanya bekerja sebagai pedagang soto kecil yang berjualan di sekitar tenda tempat tinggalnya.
"Anak saya yang sudah semester delapan itu sekarang bekerja. Jujur saja hati kami sakit karena pemerintah DKI menggusur kami tanpa kompromi, tanpa ganti rugi," kata Kasmudi, yang sudah tinggal di kawasan Pasar Ikan selama 35 tahun sebelum rumah dan tempatnya berdagang diruntuhkan pemerintah daerah.
Warga korban penggusuran di Penjaringan, Jakarta Utara, sebenarnya tidak mempermasalahkan latar belakang siapa yang akan menjadi Gubernur DKI nantinya.
Yang diinginkan mereka hanyalah pemimpin yang memiliki hati nurani.
"Jangan biarkan rakyat sengsara. Kami tinggal di negara kami sendiri. Kami juga bayar pajak, tetapi pemerintah menuduh kami warga liar. Harusnya gubernur bertindak dengan hati nurani," kata warga lain, Adi, yang sudah tinggal di kawasan Pasar Ikan sejak tahun 1982.
Pemerintah DKI Jakarta sendiri meminta warga Kampung Akuarium pindah ke Rusunawa Marunda di Cilincing, Jakarta Utara.
Namun, lokasi baru itu relatif jauh, berjarak lebih dari 20 kilometer dari tempat tinggal warga sebelumnya.
"Kami susah bekerja karena mata pencaharian kami di sekitar sini," kata Adi.
Adapun warga korban penggusuran di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, kebanyakan masuk dalam daftar pemilih tetap yang terbagi di dua tempat pemungutan suara yaitu TPS 16 dan 17 pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahap kedua.
Total DPT TPS 16 adalah 588 orang, di mana laki-laki 318 orang dan perempuan 270. Para pemilih itu berasal dari RW 4, 5 dan 18.
Sementara total DPT TPS 17 adalah 422, yaitu laki-laki 222 orang dan perempuan 200 orang dari RW 1, 4 dan 12. Antusiasme pemilih di TPS ini terbilang tinggi. Sejak dibuka sampai sekitar pukul 10.00 WIB, setengah dari total DPT sudah memberikan suaranya.
"Iya, ini antusiasmenya tinggi. Mungkin karena mereka banyak yang menjadi korban gusuran," ujar Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 17, Ichwan.
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...