Warga Jayapura Sesalkan Rusaknya Mesin Pencetak KIA
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah warga di Kota Jayapura, Provinsi Papua menyesalkan tidak beroperasinya mesin pencetak Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Jayapura.
"Masa kartu KIA baru diluncurkan terus pada Kamis (27/2) kami bawa anak-anak datang mau urus, kata petugas di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), mesinnya rusak," kata Fian, salah seorang warga BTN Abepura, kepada Antara di Jayapura, Rabu (4/3).
Fian bersama warga lainnya mengatakan, program Kartu Identitas Anak baru saja digulirkan oleh Dispendukcapil Kota Jayapura, sehingga banyak orang tua yang membawa anak-anaknya untuk mengurus kartu tersebut.
Namun, lanjut dia, ketika sampai di Dispendukcapil, mesinnya rusak tidak bisa mencetak kartu itu. Banyak orang tua yang mengantar anaknya tidak bisa mendapatkan kartu itu karena mesinnya rusak.
"Coba mesinnya baik, bagaimana ini program KIA baru saja digulirkan dan dipublikasikan melalui media masa jadi kami datang mau urus terus mesinnya rusak," katanya.
Ia mengaku, sudah menghubungi Kadispendukcapil dan menanyakan kerusakan mesin itu, dan jawabannya memang mesin pencetak KIA itu rusak, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut kerusakannya dimana, dan waktu perbaikannya lama atau tidak.
"Tolong buatkan beritanya, kami sesalkan kerusakan mesin ini, masa programnya baru, terus mesinnya rusak," tambah dia.
Sementara itu, Kadispendukcapil Kota Jayapura, Merlan S. Uloli ketika dikonfirmasi mengatakan, harus ada kartu cleaning-nya dulu baru bisa cetak lagi, dan sudah disampaikan ke bagian sekretariatan.
"Saya sudah sampaikan ke sekretariatan suruh coba cek di indoprima karena tadi alat pembersih printer-nya yang habis makanya kalo dipaksa kurang jelas cetakannya," kata Merlan.
Dia mengatakan, alat pembersihnya besok akan dicek di indoprima dan mesinnya segera dioperasikan kembali untuk melayani warga yang membawa anaknya untuk mengurus KIA.
"Itu jawaban dari programer saya. Yang namanya alat gangguan kan hal yg biasa ya. Kenapa harus dikomplain," ujarnya.
"Kami selalu berusaha mmberikan pelayanan yang terbaik . Jika yang jadi hambatan karena gangguan alat, saya kira sebagai warga yang baik bisa memaklumi," tambah dia. (Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...