Warga Kristen Pakistan Protes Penyerangan Gereja
PESHAWAR, SATUHARAPAN.COM - Warga Kristen Pakistan di seluruh wilayah negeri melakukan protes menuntut perlindungan yang lebih baik bagi mereka. Protes ini sebagai respon atas ledakan bom bunuh diri di halaman sebuah gereja bersejarah di Peshawar. Protes warga Kristen Pakistan dilakukan serentak di kota-kota di seluruh Pakistan termasuk beberapa kota besar seperti Islamabad, Lahore, Karachi, Peshawar dan Faisalabad.
Korban pemboman hingga hari ini (23/9) sudah menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai sedikitnya 140 orang.
Warga Kristen yang marah memblokir jalan dan membakar ban, mereka menuntut pemerintah supaya mengambil langkah-langkah yang lebih sungguh-sungguh dalam melindungi mereka.
Setelah kejadian pengeboman, kepolisian menambah sedikit pasukan keamanan di Gereja-gereja dan situs lainnya yang penting bagi komunitas Kristen di Peshawar. Demikian menurut pejabat kepolisian Pakistan, Noor Khan.
"Negara kami dan badan-badan intelijen kita sangat lemah sehingga orang bisa membunuh orang kapan saja. Ini memalukan,'' kata Paul Bhatti, seorang adik dari menteri federal, yang telah tewas ditembak pada tahun 2011.
Pejabat-pejabat pemerintah mengecam serangan itu, hal ini sedikit menghibur warga Kristen.
Komunitas Kristen Pakistan merupakan minoritas dan sebagian besar mereka adalah keluarga miskin. Mereka mengalami diskriminasi di negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Selama ini aksi pengeboman terhadap komunitas Kristen sangat jarang. Setelah pengeboman itu, muncul kekhawatiran terhadap kemungkinan meningkatnya serangan yang sama di masa mendatang.
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan umat Islam - tidak ada ketegangan sebelum ledakan itu, tapi kita takut bahwa ini adalah awal dari sebuah gelombang kekerasan terhadap orang Kristen," kata Denmark Yunas, seorang sopir Kristen korban luka-luka dalam ledakan itu. "Kami takut akan ada lebih dari ini di masa depan."
Serangan bom bunuh diri di Gereja All Saints yang berlokasi di Peshawar terjadi hari Minggu (22/9) setelah acara ibadah usai. Serangan ini diyakini merupakan peristiwa yang paling mematikan yang menargetkan warga Kristen Pakistan. Hanya sekitar dua persen dari 180 juta penduduk Pakistan beragama Kristen. (aljazeera.com)
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...