Warga Kristen Uganda Patungan Merenovasi Masjid yang Nyaris Roboh
BOSTON, SATUHARAPAN.COM - Perbedaan agama tak menghalangi lebih dari 100 umat Kristen Uganda yang bermukim di Boston mengumpulkan 12,6 juta sh (shilling Uganda) untuk membantu pembangunan Masjid Namaiba di Nakisunga, distrik Mukono, di Uganda.
Masjid itu sudah berdiri sejak 80 tahun yang lalu, merupakan masjid utama bagi komunitas Muslim di desa Namibia, Nakisunga.
Menurut Geoffrey Nsereko Simple, ketua panitia Uganda North American Association (UNAA), dalam salah satu kunjungan liburannya ke Uganda tahun lalu, ia tersentuh oleh struktur masjid yang bobrok, yang tak kunjung selesai selama lebih dari 20 tahun.
"Saya sedang mengemudi di sekitar desa ketika saya melihat masjid dalam keadaan yang mengerikan, ini menggerakkan saya dan saya berjanji pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu bagi komunitas saya di Uganda setelah berkonsultasi dengan para pemimpin masjid apa yang dibutuhkan," kata Nsereko, yang lahir di Desa Namaiba, sebagaimana dilaporkan oleh newvision.co.ug.
Dia menjelaskan bahwa penyelesaian masjid telah terhenti karena kekurangan dana untuk membeli bahan-bahan untuk pekerjaan konstruksi. Nsereko yang bermukim di Boston menambahkan bahwa setelah mendapatkan anggaran untuk bahan yang diperlukan, ia mendekati warga berkewarganegaraan atau berdarah Uganda yang tinggal di AS, Kanada, Jepang dan negara-negara lain yang kemudian berkontribusi secara ikhlas terhadap renovasi dan penyelesaian masjid.
Ketika berbicara dalam acara penyerahan donasi itu kepada otoritas masjid, Nsereko yang merupakan direktur Radio Uganda Boston mengatakan hal itu tidak mudah baginya sebagai seorang non-Muslim untuk meyakinkan orang untuk berkontribusi terhadap perbaikan masjid.
"Semua orang menyatakan rasa penasaran, mengapa saya yang non-Muslim menjadi yang terdepan dalam kampanye untuk membangun masjid, mereka selalu bertanya mengapa tidak lakukan hal itu untuk gereja," kata Nsereko.
Dia mencatat bahwa uang tersebut akan digunakan untuk melakukan plesteran masjid, merampungkan perbaikan interior dan eksterior masjid serta lantai. Beberapa warga Uganda yang memberikan kontribusi terhadap proyek itu, memuji Nsereko.
"Ini jarang terjadi menemukan seorang Kristen membangun masjid, ia telah menantang kita semua, itu adalah sikap yang baik yang harus kita tiru," kata Samuel Senfuma, seorang Uganda yang berbasis di Boston.
Doreen Nsubuga, warga Uganda lain yang berbasis di Boston mengatakan; "Ini adalah hal yang baik melihat orang-orang Kristen seperti kita berkontribusi terhadap pembangunan masjid. Ini membawa kebersamaan pada kita," kata dia.
Imam Masjid Namaiba, Yusuf Kasenge, memuji warga diaspora Uganda karena telah memberikan kontribusi terhadap apa yang disebutnya sebagai ibadah yang paling dihargai Allah, yaitu membangun masjid.
Dia mengatakan pembangunan itu, akan membantu meningkatkan wajah masjid dan juga menjaganya keruntuhan akibat hujan lebat. Menurut Imam, lebih dari 200 umat datang ke masjid saat salat Jumat setiap pekan.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...