Warga Suriah, Rusia, Afganistan Terbanyak Mencari Suaka
JENEWA, SATUHARAPAN.COM Pencari suaka terbanyak di dunia berasal dari Suriah, Rusia, dan Afghanistan. Mereka melarikan diri tanah air mereka untuk mencari suaka yang sebagian besar menuju Eropa, demikian dikatakan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa.
Perang saudara selama tiga tahun di Suriah menyebabkan 56.351 warganya mencari suaka pada tahun 2013. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat jumlah tahun sebelumnya sebesar 25.232, kata laporan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), hari Jumat (21/3).
Dalam laporan yan berjudul Asylum Trend 2013 disebutkan Suriah menjadi sumber terbesar di dunia untuk pencari suaka, melebihi Afghanistan yang jatuh ke posisi ketiga. Sementara tujug negara lain yang masuk delapan terbesar warganya menjadi pencari suaka adalah Irak, Serbia, Pakistan, Iran, Somalia.
Rusia, sementara itu, menjadi sumber terbesar kedua pencari suaka dengan 39.779 orang, naik dari 22.650 pada tahun 2012.
Volker Turk , Direktur Perlindungan Internasional, UNHCR mengatakan, lonjakan pencari suaka dari Rusia merupakan akibat lemen migrasi yang kuat secara tradisional, khususnya pada wilayah Chechnya di Rusia. Konflik yang terjadi antara gerakan separatis Chechnya dengan pemerintah pusat di Moskow mengakibatkan naiknya pencari suaka dari Rusia.
Dia juga mengatakan bahwa jumlah pencari suaka dari Suriah akan tetap meningkat pada tahun ini, kecuali ada penyelesaian politik mengatasi krisis di negara itu.
Laporan itu juga menganalisis tren di 44 negara industri yang menjadi tujuan pera pencari suaka. Dari analisis itu diketahui bahwa 38.653 pencari suaka adalah warga Afghanistan, sementara pada tahun 2012 tercacat 47.519 orang. Sedangkan yang berasal dari Irak mencapai 38.17, dan 34.660 berasal dari Serbia.
Menyerbu Eropa
Pada tahun 2013, 38 negara di Eropa mengalami peningkatan terbesar dalam pengajuan suaka, dan Jerman, Perancis serta Swedia menjadi tujuan paling populer, terutama bagi pencari suaka dari Suriah.
Eropa secara keseluruhan menerima aplikasi hingga 484.600 klaim suaka, jumlah itu naik 32 persen dari tahun 2012. Jerman menerima 109.580, Prancis 60.100, Swedia 54.360, Turki 44.810, Inggris 29.190, Italia 27.830, Swiss 19.440, dan Hongaria 18.570. Di luar Eropa Amerika Serikat menerima 88.360 aplikasi suaka, dan Australia 24.320.
Laporan ini menyebutkan tentang spesifik penerimaan klaim suaka, di mana pemohon lebih mungkin dan berpeluang diterima dan memperoleh perlakuan yang menguntungkan, jika negara mereka tengah dilanda perang.
Laporan itu menyebutkan bahwa sebagian besar pemohon suaka dari Suriah, Irak, Somalia dan Afghanistan berhasil mendapatkan suaka. Namun hanya 28 persen pencari suaka dari Rusia, dan hanya lima persen dari Serbia yang akhirnya mendapatkan.
Para pencari suaka datang ke negara tujuan dan menjalani penilaian individu untuk menentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapat status pengungsi. Jumlah mereka selalu lebih tinggi daripada yang akhirnya diterima sebagai pengungsi.
Untuk 44 negara-negara industri yang disebutkan dalam laporan Asylum Trends 2013, tingkat penerimaan sangat bervariasi dan cenderung lebih tinggi di antara orang-orang yang melarikan diri konflik.
Tingkat penerimaan untuk orang-orang dari Suriah, Eritrea, Irak, Somalia, dan Afghanistan mencapai antara 62 persen dan 95 persen. Sedangkan tingkat penerimaan dari Rusia dan Serbia antara 28 persen dan lima persen.
UNHCR juga melacak jumlah orang yang terpaksa mengungsi secara global dan mengeluarkan sejumlah laporan setiap tahun yang menunjukkan tren meningkat di seluruh dunia. Tiga komponen utama dari orang yang terpaksa mengungsi adalah pengungsian di dalam negeri (pengungsi domestik), pengungsi di negara lain, dan pencari suaka. Total tiga komponen itu mencapai 45,2 juta orang di seluruh dunia. (unhcr.org)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...