Warga Tiga Desa Dekat Sinabung Direlokasi
MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Warga tiga desa yang dekat dengan kawah Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, dalam waktu dekat akan direlokasi ke tempat lebih aman dari ancaman erupsi.
"Ketiga desa yang harus direlokasi itu, yakni Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Desa Bekerah dan Desa Simacem di Kecamatan Namanteran," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi dari Medan, Sabtu (8/2).
Ketiga desa tersebut, menurut dia, selama ini sering dilintasi semburan awan panas, aliran lava, gas beracun, dan lontaran batu pijar akibat erupsi Gunung Sinabung, dan sangat berbahaya bagi keselamatan penduduk yang tinggal di daerah itu.
Karena itu pemerintah perlu memindahkan warga yang hanya berjarak di radius tiga kilometer dari kawah Gunung Sinabung. "Kita tidak ingin terjadi lagi korban jiwa akibat semburan awan panas Gunung Sinabung," dia menegaskan.
Jumlah penduduk di tiga desa itu tercatat 1.255 orang, meliputi Desa Sukameriah 450 orang (137 keluarga ), Desa Bekerah 338 orang (115 keluarga), dan Desa Simacem 467 orang (137 keluarga).
Dalam rencana relokasi tersebut, setiap keluarga akan diberikan bantuan tanah seluas 100 meter persegi untuk perumahan. "Pemkab Karo masih mencari lahan yang akan dijadikan tempat relokasi dan bangunan rumah bagi warga yang dipindahkan tersebut," ujar juru bicara Pemkab Karo itu.
16 Korban Tewas
Dari data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, jumlah korban tewas terkena awan panas tercatat 16 orang.
Keenam belas korban itu Doni Sembiring (65) warga Desa Sukameriah, dan Surya Sembiring (24) asal Desa Guru Kinayan, Alexander Sembiring (17) pelajar SMA I Merdeka, Kabanjahe, Daud Surbakti (16) pelajar STM Berastagi, Dipa Nusantara (17) pelajar STM Berastagi, David (17) pelajar STM Berastagi, Mahal Surbakti (25) guru honor SD di Desa Guru Kinayan, Teken Sembiring (49) pengungsi Desa Guru Kinayan.
Tercatat juga korban tewas dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Menurut data yang diperoleh dari GMKI, anggota mereka yang tewas adalah Santun Siregar (22) asal Kutacane, Aceh, Fitri BonitaNapitupulu (19) asal Kuta Tengah Lawe Agara, Aceh, Asran Lubis (21) asal Desa Pardamean, Kutacane, Agara, Aceh, Marudut Brisnu Sihite (25) asal Kutacane, Daniel Siagian (22) asal Kutacane, Julfandi Siregar (21) asal Desa Lau Bakung, Kutacane.
Anggota GMKI berada di lokasi dalam aktivitas bakti sosial. Kesemuanya ditampung menginap di rumah Mahal Surbakti.
Termasuk di dalam korban tewas adalah Rizal Syahputra (25) wartawan salah satu media di Medan, dan Thomas Sembiring (27) fotografer asal Jaberneh, Medan. (Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...