Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:37 WIB | Rabu, 18 Mei 2016

Warga Turap Bantaran Sungai, Ahok Sebut Reklamasi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat melakukan penyisiran di Sungai Ciliwung. (Foto: Dok. satuharapan.com/LB. Ciputri Hutabarat)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada hari Rabu (18/5) pagi menyusuri Sungai Ciliwung untuk melihat sudah sejauh mana proses normalisasi sungai tersebut berjalan.

Namun, selama perjalanan, Ahok melihat bangunan-bangunan yang menempel di pinggir Sungai Ciliwung dengan mengecor semen untuk menambah wilayah bangunan mereka. Ahok, kemudian menyebut tindakan warga itu dengan ‘reklamasi’ Sungai Ciliwung.

“Makin mendekati kota, makin banyak reklamasi. Condet reklamasi semua gitu. Pasangi bambu-bambu, buangin sampah ada yang pakai karung-karung,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Rabu (18/5).

Menurut dia, reklamasi yang dilakukan warga tidak bisa dibiarkan. Pihaknya berencana akan membongkar bangunan-bangunan tersebut dan memindahkan warga ke rumah susun (rusun). Sementara itu, untuk warga yang masih menyewa, dia berharap agar mereka bisa pindah dahulu ke tempat lain setelah didata oleh Pemprov DKI.

Setelah rusun siap, pihak penyewa yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI dapat pindah ke rusun. Ahok memperkirakan ada sekitar 50.000 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung. Namun, rencana tersebut diperkirakan tidak akan bisa terealisasi pada tahun ini karena rusun masih belum siap. Hingga tahun 2016, Pemprov DKI Jakarta baru bisa menyiapkan 20.000 unit rusun yang siap huni pada tahun 2017 mendatang.

Rencananya, warga yang terkena normalisasi akan dipindahkan ke rusun Pasar Minggu dan Pasar Rumput yang akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Untuk saat ini, DKI hanya memiliki rusun Daan Mogot yang jaraknya kurang lebih 17 kilometer dengan harga sewa Rp 450.000 per bulan. Selain itu, rusun itu juga tak semua bisa dihuni. Warga gusuran juga masih harus menunggu waktu untuk pembangunan tujuh blok rusun di Daan Mogot.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home