Warga Ukraina Racuni Tentara Rusia dengan Makanan
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Warga Ukraina diduga meracuni tentara Rusia dengan makanan dan minuman yang tercemar, kata Direktorat Intelijen Ukraina (GUR).
GUR mengklaim bahwa penduduk wilayah Kharkiv telah memberikan pai beracun kepada tentara Rusia, menewaskan dua orang dan membuat 28 orang dirawat di rumah sakit, menurut laporan The Jerusalem Post, Selasa (5/4).
Badan intelijen juga mengklaim bahwa 500 tentara Rusia berada di rumah sakit karena "keracunan alkohol parah yang tidak diketahui asalnya."
Pemerintah Ukraina dalam beberapa kesempatan telah meminta dan menginstruksikan warganya tentang cara menghalangi dan menyerang pasukan Rusia.
Pada hari kedua perang, otoritas Kiev sudah mulai mengeluarkan instruksi kepada penduduk untuk mulai membuat bom molotov. Pada tanggal 3 Maret, instruksi kepada warga dan relawan diminta untuk menyerang pasokan militer Rusia, seperti bahan bakar, amunisi, dan makanan. "Tanpa makanan, musuh akan menyerah," kata salah satu warga.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memuji keberanian "orang-orang biasa yang mengusir penjajah dari toko kelontong ketika militer Rusia berusaha mencari makanan" bulan lalu. Tentara Rusia dilaporkan tidak dilengkapi dengan jatah makanan untuk waktu lama.
Pada pertengahan Maret pemerintah meluncurkan situs web yang berisi berbagai macam metode yang dapat digunakan Ukraina untuk terlibat berjuang melawan pasukan Rusia, termasuk instruksi tentang pertahanan perkotaan; Cara mengendalikan dan mencuri tank Rusia; Bagaimana mengumpulkan dan mengirimkan informasi musuh; Keamanan internet; Cara membuat bom molotov dan bom rakitan lainnya; dasar-dasar kedokteran taktis; dan banyak lagi.
Ada juga instruksi tentang cara melemahkan semangat pasukan musuh.
"Masing-masing dari kita di tempatnya dapat melawan musuh dan berkontribusi untuk kemenangan. Bersama-sama kita akan mengubah kehidupan para penjajah menjadi neraka," tulis situs tersebut di berandanya. (TJP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...