Warga Yunani Protes Wajib Vaksin, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
ATHENA, SATUHARAPAN.COM - Sekitar 7.000 orang berunjuk rasa di Athena pada Minggu (29/8) menentang peraturan baru yang mewajibkan para tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksin COVID-19, kata polisi yang menembakkan gas air mata untuk mengendalikan kekerasan di kalangan demonstran.
Perubahan peraturan itu, yang diberlakukan pada Rabu (25/8), mewajibkan semua tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit untuk divaksin.
Para demonstran mengibarkan bendera Yunani dan poster bertuliskan: "Kami tidak menentang vaksin, tapi menentang fasisme" dan "Hidup demokrasi."
"Saya dikenai status cuti sakit karena saya menolak divaksin, padahal selama berbulan-bulan saya telah membantu mengendalikan epidemi, saya telah bekerja dalam kondisi sangat sulit," kata Christos Bakakios, seorang supir ambulans yang ikut aksi itu.
Kekerasan sporadis pecah pada malam hari. Sebuah kelompok demonstran melemparkan batu dan botol ke arah polisi. Polisi membalasnya dengan gas air mata, menurut seorang videografer AFP di lokasi.
Lebih dari 5.7 juta dari 10.7 juta penduduk Yunani telah divaksin lengkap. Namun penyebaran varian Delta terus menimbulkan kekhawatiran.
Albania Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...