Wartawan AS Jadi Sasaran Serangan Rezim Suriah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Rezim pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad menargetkan dan menewaskan seorang wartawan AS bernama Marie Colvin pada Februari 2012 untuk mencegahnya meliput tindak kejahatan yang dilakukan pemerintah, menurut gugatan yang diajukan kepada pengadilan AS pada hari Sabtu (9/7).
Militer Suriah memblokir komunikasi Clovin dan melepaskan sejumlah serangan roket ke posisinya di kota terkepung Homs, menurut berkas yang diajukan di pengadilan distrik AS di Washington.
Colvin, yang meliput untuk London Sunday Times, dibunuh dengan seorang fotografer Prancis bernama Remi Ochlik. Sementara fotografer Inggris Paul Conroy, reporter Prancis Edith Bouvier dan pembela hak media Suriah Wael al Omar luka-luka dalam serangan itu.
Gugatan itu menduga bahwa “pejabat Suriah secara sengaja membunuh Marie Colvin dengan meluncurkan serangan roket yang ditargetkan” ke arah studio siaran sementara di Homs, tempat Colvin dan reporter lain bekerja.
Gugatan itu didasarkan pada informasi dari dokumen pemerintah yang berhasil diambil dari para pembelot. Gugatan itu menyebutkan beberapa pejabat Suriah seperti saudara laki-laki Assad, Maher.
Setelah seorang informan membenarkan keberadaan Colvin di lokasi itu, unit artileri Suriah “secara sengaja menembakkan roket dan mortir secara langsung ke Media Center.”
Serangan roket itu “merupakan objek konspirasi” dari pejabat rezim Assad “untuk mengawasi, menargetkan dan akhirnya membunuh jurnalis sipil guna membungkam media lokal dan internasional sebagai bagian dari upayanya menumpas perlawanan politik,” menurut dokumen itu. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...