Wartawan Fars, Iran Meninggal Karena COVID-19
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Seorang anggota dewan editorial kantor berita semi-resmi Iran, Fars, Abdollah Zavieh, meninggal karena virus corona, kata kantor berita itu, hari Senin (23/3).
Zavieh meninggal di rumah sakit Baghiyyatollah, Teheran pada hari Senin, kata Fars. Di dirawat di rumah sakit itu, karena terinfeksi COVID-19.
Pria berusia 57 tahun itu telah bekerja di Fars selama lebih dari 15 tahun, kata pernyataan Fars, kantor berita yang berafiliasi erat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Hingga hari Senin (23/3), 1.812 orang meninggal di Iran karena pandemi virus corona, dan ada 23.049 kasus telah dikonfirmasi.
Sementara itu, seorang presenter televisi pemerintah Iran yang sebelumnya mengecilkan penyakit akibat virus corona dan menyamakannya dengan flu biasa, telah terinfeksi virus itu dan saat ini dalam karantina.
Atefeh Mirseyedi, presenter itu mendapat kecaman publik karena mengecilkan ancaman virus corona pada hari-hari awal wabah di Iran. “Jangan khawatir. Bersabarlah. Itu akan datang dan pergi, seperti flu biasa,” kata Mirseyedi di televisi pemerintah pada 21 Februari, dua hari setelah Iran secara resmi mengakui penyebaran virus corona di negara itu.
Seorang pejabat di Republik Islam Iran Broadcasting (IRIB) dalam akun Tweetter hari Senin (23/3) menyebutkan bahwa Mirseyedi terinfeksi virus corona dan saat ini dalam karantina. Pejabat IRIB lainnya menyebutkan bahwa 19 orang yang bekerja di kantor berita IRIB juga telah terinfeksi virus corona, menurut Al Arabiya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...