Wartawan Rusia Diadili Atas Tuduhan “Penipuan dalam Pemilu”
SAINT PETERSBURG, SATUHARAPAN.COM - Seorang jurnalis Rusia diadili atas tuduhan “penipuan dalam pemilu” setelah mengungkap skema kecurangan yang terjadi selama pemungutan suara dalam pemilu parlemen yang digelar sebelumnya pada bulan ini, ungkap editornya, Rabu (28/9).
Denis Korotkov, yang merupakan wartawan untuk situs berita Fontaku.Ru, langsung ditahan di tempat pemungutan suara di Saint Petersburg pada 18 September dan dituduh “mencoba memberikan suara untuk orang lain.”
Namun, kantor beritanya mengatakan bahwa Korotkov tengah melakukan peliputan investigasi dan berencana mengungkap skema kecurangan selama pemungutan suara ketika beberapa kelompok orang berdatangan dengan menggunakan bus untuk memberikan suara beberapa kali, dan seringnya untuk mendapatkan hadiah.
“Jurnalis kami mengecam kecurangan yang dilakukan secara terbuka dan dia adalah orang yang ditangkap. Bagi saya itu sangat aneh,” ujar kepala editor Fontanka, Alexander Gorshkov, kepada AFP.
Menurut hukum, seorang pemilih diberi satu surat suara setelah memberikan tanda tangan di sebuah buku di tempat pemungutan suara lokal yang mendata pemilih terdaftar berdasarkan alamat mereka.
Korotkov berhasil mendapat surat suara setelah seorang sumber mengatakan bahwa dia perlu menempelkan stiker di dalam surat suaranya sebagai tanda untuk petugas pemungutan suara yang terlibat dalam skema tersebut. Menurut Fontaka, dengan cara tersebut dia dapat memberikan suara beberapa kali.
Sang jurnalis menyelesaikan peliputannya dengan secara terbuka melawan staf di tempat pemungutan suara yang menghubungi polisi dan menuduhnya melakukan kecurangan. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...