Wartawan Suriah Anti ISIS Ditembak di Turki
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Seorang wartawan Suriah yang menentang Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) hari Minggu (10/4) ditembak di bagian kepala oleh seorang pria bersenjata bertopeng di wilayah Turki selatan.
Laporan aktivis menyebutkan bahwa Mohammed Zaher Al-Shurqat, wartawan itu, sekarang dirawat secara intensif. Dia tengah berjalan di kota Gaziantep, dekat perbatasan dengan Suriah ketika dia ditargetkan oleh pria bersenjata itu, menurut laporan kantor berita Turki, Dogan dan Anatolia.
Al-Shurqat bekerja untuk saluran televisi Aleppo Today yang sangat menentang NIIS atau ISIS, kelompok militan yang menguasai banyak wilayah Provinsi Aleppo di bagian utara Suriah.
Menurut Ibrahim Al-Idelbi, seorang aktivis Suriah di Gaziantep, ini adalah upaya kedua pembunuhan terhadap Al-Surqat dalam tiga bulan terakhir.
Idelbi kepada AFP di Beirut mengatakan Al-Shurqat adalah seorang komandan pemberontak yang berjuang melawan pasukan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad dan aktivis media untuk kota asalnya, Al-Bab, sampai ISIS mengambil alih kekuasaan di wilayah itu. Dia menjadi wartawan Aleppo Today setelah pindah ke Turki.
Menurut temannya yang mengunjungi di rumah sakit, Idelbi mengatakan dia "masih hidup".
Aktivis lain, Assaad Al-Achi, mengkonfirmasi laporan itu. "Ketika Daesh (nama dalam bahasa Arab untuk ISIS) mengambil kendali, d ia memulai program untuk Aleppo Today melawan Daesh," katanya, yang berbicara kepada AFP melalui Internet dalam bahasa Inggris.
Polisi Turki tengah mempelajari rekaman kamera keamanan dan mewawancarai saksi dan percaya penembakan itu dilakukan oleh anggota ISIS, menurut laporan Dogan.
Beberapa wartawan Suriah yang melarikan diri dari perang saudara di negara itu yang sudah berlangsung lima tahun, menggunakan Gaziantep sebagai masis, namun wilayah itu telah menjadi semakin berbahaya.
Seorang aktivis Suriah yang memproduksi video dokumenter melawan kelompok ISIS, Naji Jerf, ditembak mati di Gaziantep pada bulan Desember. Pada akhir Oktober, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan aktivis muda Ibrahim Abdelkader dan temannya Fares Hamadi. Mereka ditemukan dipenggal kepalanya di sebuah rumah di kota Sanliurfa, sebelah timur Gaziantep.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...