WCC Gelar Seminar Pendidikan Teologi bagi Pendatang
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Dunia (WCC) akan menggelar seminar di Ecumenical Institute Bossey yang akan berfokus pada evaluasi pengalaman dan merancang pendekatan baru untuk pendidikan teologi yang dapat membantu gereja memahami para pendatang/migran sebagai kesempatan “bergereja bersama-sama”.
Seminar ini akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 September 2014 di Ecumenical Institute of Bossey di Swiss dengan judul “Evaluasi Ecumenical Program Pendidikan Teologi untuk Pemimpin Gereja Migran” yang akan diikuti oleh 20 peserta dari gereja-gereja pendatang, organisasi Kristen dan organisasi non-pemerintah.
Peserta konferensi berasal dari latar belakang etnis yang beragam seperti dari Sierra Leone, Nigeria, Togo dan Guyana, di mana mereka melakukan pelayanan Kristen di negara-negara Eropa. Mereka mewakili gereja dan organisasi dari Swiss, Jerman, Belgia, Guinea, Indonesia, Italia, Inggris, Swedia, dan Belanda.
“Migrasi merupakan realitas global,” kata Dr. Amele Ekue, penyelenggara seminar dan anggota fakultas di Ecumenical Institut. “Orang-orang meniggalkan negara asal mereka karena situasi perang, faktor lingkungan dan penganiayaan. Gereja telah menjadi semakin sadar akan pergerakan ini, seperti yang mereka sebut untuk perlindungan hak-hak migran dan merawat kebutuhan mereka dalam situasi yang rentan,” tambahnya.
“Kehadiran komunitas gereja migran di seluruh belahan dunia telah melahirkan medan baru yang menarik untuk pertemuan ekumenis,” kata Ekue.
“Waktunya sudah tiba untuk refleksi dan analisis inisiatif yang berbeda dalam pendidikan teologi yang terkait dengan migrasi,” kata Ekue. Peserta seminar akan berbagi pelajaran, tantangan, kisah sukses dan praktik yang baik dari pekerjaan mereka di antara gereja-gereja migran. Mereka akan mendiskusikan ide-ide untuk pendidikan teologi inovatif yang dapat lebih melayani misi gereja dengan lingkup global terhadap kekristenan yang banyak berubah, Ekue menambahkan. (oikoumene.org)
Editor : Bayu Probo
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...