WCC Serukan untuk Transisi yang Damai dan Adil di Lebanon
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) Pendeta Dr Olav Fykse Tveit menyatakan keprihatinannya terhadap hak-hak dan kesejahteraan rakyat di Lebanon.
Ratusan ribu orang di semua wilayah di negara itu berkumpul selama hampir dua minggu dalam protes damai antipemerintah yang meluas. Menyadari meluasnya dan pentingnya mobilisasi publik, Perdana Menteri Saad Hariri mengumumkan mengajukan pengunduran diri dan pemerintahannya pada 29 Oktober.
“Sebagai persekutuan gereja, kami percaya bahwa keadilan dalam segala bentuknya - sosial, ekonomi, dan politik - tetap menjadi pusat kehidupan di komunitas mana pun,” kata Pdt Tveit, “Suara rakyat Lebanon, protes dan tuntutan mereka, adalah seruan untuk keadilan.”
WCC bergabung dengan seruan bagi para pembuat keputusan di negara itu untuk menghormati tuntutan rakyat. “Lebanon adalah negara multiagama yang sangat penting, dan kohesi sosialnya, serta warisan budaya dan intelektualnya, harus tetap menjadi saksi perdamaian, harapan, dan kesatuan komunal dalam keanekaragaman.”
Pdt Tveit melanjutkan, “Mengikuti pengumuman Perdana Menteri Hariri pada 29 Oktober 2019, kami berdoa untuk Lebanon, untuk rakyatnya, dan untuk keamanan mereka. Semoga Tuhan kita memimpin negara itu melalui transisi damai, berdasarkan dialog, penegasan bersama, dan partisipasi aktif semua pemangku kepentingan dalam membentuk masa depannya.” (oikoumene.org)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...