WCC Tawari Gereja Konsultan untuk Hadapi Pandemi COVID-19
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) menawarkan kepada gereja-gereja anggota beberapa narasumber selama pandemi COVID-19. Sebuah tim yang terdiri dari sembilan pakar telah tersedia untuk menerima konsultasi tentang bagaimana gereja dapat mengambil peran selama pandemi virus corona, bagaimana beradaptasi sebagai komunitas agama, dan bagaimana mereka dapat saling terhubung dan berbagi satu sama lain.
Mereka adalah orang-orang dengan keahlian pendampingan Kristen, kata Pendeta Prof Dr Ioan Sauca, Wakil Sekretaris Jenderal WCC untuk program Formasi Ekumenis dan Bossey Ecumenical Institute.
“Kami menawarkan bantuan ini sebagai bagian dari dukungan global yang sekarang kita semua berikan kepada satu sama lain,” kata Sauca. "Secara kolektif, mereka datang dari berbagai konteks dan latar belakang, dan kami berharap pertemuan gereja-gereja anggota dengan mereka memungkinkan Anda pada gilirannya membantu orang lain."
Sembilan orang itu adalah:
Pdt. Dr. Nyambura J. Njoroge yang berpengalaman dalam membangun komunitas iman yang kompeten di bidang kesehatan, serta menanggapi epidemi HIV dan AIDS.
Dr. Manoj Kurian, yang telah menjadi juru bicara WCC tentang masalah medis dan kesehatan masyarakat, serta kesehatan dan penyembuhan dalam konteks iman.
Pdt. Nicole Ashwood, yang dapat memberikan saran tentang bagaimana menangani isu-isu terkait kekerasan seksual dan kekerasan berbasis jender dan untuk menghubungkan jaringan perempuan dan laki-laki, termasuk update dari UN Women.
Dr. Mwai Makoka, yang berkonsentrasi pada masalah kesehatan medis dan publik, serta jaringan kesehatan Kristen, serta hubungan dengan WHO.
Pdt. Dr. Benjamin Simon, yang dapat memberi nasihat tekakit pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana gereja menghadapi pandemi COVID-19, bagaimana membuat hubungan di antara gereja-gereja, dan bagaimana menawarkan konseling umum atau pelayanan pastoral.
Joy Eva Bohol dapat memberi nasihat tentang pendampingan kaum muda di masa pandemi COVID-19, tentang perawatan diri dan kesehatan mental dalam menjalani isolasi, terutama bagi kaum muda yang hidup sendirian. Juga tentang memfasilitasi percakapan ruang yang aman di antara kaum muda untuk membahas masalah-masalah isolasi, kecemasan untuk masa depan, atau jauh dari keluarga.
Pdt. Dr. Mikie Roberts, yang dapat berbagi wawasan tentang doa dan spiritualitas ekumenis, serta sumber dan berbagi lagu dan doa yang mencakup ekspresi spiritual yang ditemukan di dalam dan di antara gereja-gereja di seluruh dunia.
Frederique Seidel dapat memberi saran tentang sumber daya dan pengalaman yang terkait dengan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak, remaja, pendidik dan guru dalam pandemi COVID-19.
Pdt. Matthew Ross dapat memberi nasihat tentang sumber daya, jaringan dan kontak diakonal (perawatan sosial terkait gereja), termasuk dengan ACT Alliance dan jaringan pengembangan yang terkait dengan gereja dan lembaga bantuan bencana. (oikoumene.org)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...