WCC Tunjukkan Solidaritas Kenaikan Permukaan Laut dengan Berdoa
SAMOA, SATUHARAPAN.COM – Untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim, perwakilan gereja, organisasi ekumenis dan PBB berdiri dan berdoa bersama di laut di Apia, Samoa untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap mereka yang rentan dengan kenaikan permukaan air laut dan cuaca ekstrem.
Doa bersama tersebut dilakukan pada Kamis (4/9) sebagai bagian dari kampanye internasional OurVoices.net yang didukung oleh orang-orang dari agama dan kepercayaan yang berbeda yang mendesak para pemimpin dunia untuk menyetujui perjanjian iklim yang kuat pada pertemuan iklim PBB di Paris pada Desember 2015 mendatang.
Peserta dalam doa tersebut termasuk perwakilan dari Dewan Gereja Dunia (WCC), Dewan Gereja di Samoa (SCC), Konferensi Gereja Pasifik (PCC) dan PBB.
Banyak dari mereka yang berdoa di Samoa turut ambil bagian dalam KTT Serikat Pengembangan Pulau Kecil (SIDS) yang digelar pekan lalu dengan berfokus pada kelompok negara yang memiliki kasus khusus untuk pembangunan berkelanjutan mengingat kerentanan daerah mereka yang unik dan khusus.
Doa di Apia diadakan oleh anggota staf WCC Geronimo Desumala, sementara Pdt Ma’auga Motu, sekretaris umum SCC memimpin doa dengan lagu tradisional Samoa dan memberikan refleksi. Peter Emberson dari PCC menawarkan tunas kelapa sebagai “simbol harapan dan ketahanan dalam hidup” untuk Christiana Figueres, sekretaris eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim. Figueres bersama dengan mantan duta besar untuk PBB, Dessima Williams melemparkan kelapa ke dalam laut, di mana dia pasti akan menemukan jalan kembali ke pantai, tumbuh dan menunjukkan ketahanan.
Williams berkomentar bahwa tindakan global seperti solidaritas adalah pengingat bahwa “orang di seluruh dunia peduli tentang orang-orang yang terkena dampak perubahan iklim.” Dia mengundang orang lain untuk menawarkan Doa Solidaritas Laut dan mengirim gambar mereka ke info@ourvoices.net untuk dibagikan dengan para pemimpin dunia.
OurVoices.net adalah proyek multi-agama yang bertujuan untuk membangun sebuah gerakan multi-agama yang menyerukan tindakan terhadap perubahan iklim. Kampanye ini berfokus pada kekuatan doa dan meditasi sebagai kontribusi penting untuk mengubah, memberikan dukungan kepada negosiator yang memiliki keberanian, kemurahan hati dan imajinasi untuk mencapai kesepakatan yang berarti.
Pihak lain yang berpartisipasi dalam doa laut di Apia adalah Peter Emberson, seorang program animator untuk perubahan iklim dan pemukiman kembali dari PCC; Daniele Violetti, kepala staf Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim; Andrew Higham, Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim; Ian Fry, kepala negosiator perubahan iklim untuk Tuvalu; dan Julia Bethan Edwards, peneliti penyebab relokasi iklim dan PCC. (oikoumene.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...