WEF Davos: PBB Dorong Dunia Usaha Investasi bagi Perempuan Muda
DAVOS, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon, mengajak pengusaha, akademisi dan pemerintah untuk lebih banyak berinvestasi pada kaum perempuan muda yang akan menjamin tercapainya tujuan pembangunan.
"Investor cenderung menilai peluang didasarkan pada potensi untuk mendapatkan kembali modal dan keuntungan, " kata dia di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum /WEF) di Davos, Swiss, Kamis (23/1).
"PBB memberikan “peringkat emas” bagi perempuan muda. Bila Anda berinvestasi untuk masa depan mereka, Anda dijamin dengan hasil yang berkembang di masyarakat, di bidang kesehatan, pendidikan, perdamaian dan kesejahteraan generasi mendatang," kata Ban dan menyebut hal itu sebagai "girl power."
Ban Ki -moon menyoroti kebutuhan vital bagi Pemerintah, bisnis dan masyarakat sipil untuk bekerja sama menghapus ketidaksetaraan jender dan memanfaatkan "girl power" untuk mencapai tujuan pembangunan, memerangi perubahan iklim, atau menghilangkan kelaparan.
Dia mengimbau peserta di forum tahunan yang diselenggaran di wilayah Alpen, Swiss, dengan naluri investasi mereka untuk hasil yang baik dengan mengembangkan potensi lebih dari setengah miliar gadis remaja di negara berkembang. Mereka masih dalam cengkeraman kemiskinan, diskriminasi dan kekerasan, padahal mereka kunci untuk mencapai tujuan pembangunan.
"Hari ini saya mendorong Anda untuk menjaga anak-anak perempuan di pusat semua strategi Anda," kata dia, dan menekankan bahwa hal itu lebih dari sekadar filantropis. "Ini merupakan tantangan untuk melakukan bisnis yang lebih baik.”
"Ketika kami mendukung anak perempuan, mereka adalah berkah bagi masyarakat dengan kontribusi yang sangat besar dalam kreativitas, dan kasih sayang,” kata Ban. Dia menggambarkan perempuan muda sebagai pohon dalam hutan. Ketika pohon tumbuh tegak dan kuat, manfaatnya dirasakan lingkungan secara keseluruhan. Ketika seorang gadis tumbuh tegak dan kuat, keluarganya, masyarakat dan bahkan negaranya dapat merasakan efek positif, kata Ban.
Dalam acara makan malam, ban mengungkapkan tentang UN Global Compact, sebuah inisiatif untuk pembangunan keberlanjutan. Inisiatif tersebut melibatkan 8.000 perusahaan dan 4.000 organisasi masyarakat sipil dari 145 negara. Tujuannya menghubungkan keterlibatan bisnis dengan prioritas global, termasuk mengatasi kemiskinan dan pemberantasan penyakit, mitigasi perubahan iklim, pemberdayaan perempuan, anak-anak dan hak-hak pekerja, serta pemberantasan korupsi.
"kehidupan sedang dalam risiko (oleh perubahan iklim), usaha, kecil dan besar, ekonomi , dan keamanan negara," kata dia. "Bukti ada di sekitar kita. Kita harus bertindak. Sekarang. Bersama." (un.org)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...