WEF: WCC Sebut Kebijakan Keuangan Penting untuk Atasi Perubahan Iklim
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jnderal Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC / World Council of Churches), Dr Olav Fykse Tveit, mengatakan bahwa kebijakan keuangan oleh pemerintah dan dunia swasta perlu mempertimbangkan aspek etis dan dan mengatasi perubahan iklim yang merupakan masalah global.
Tveit mengatakan itu di tengah sesi tentang perubahan iklim di Forum Ekonomi Dunia (WEF / World Economic Forum) yang sedang berlangsung di Davos, Swiss. Dia menekankan "peran penting dari kebijakan keuangan oleh negara-negara dalam mengatasi perubahan iklim."
Pada sesi itu, forum fokus pada tema "The Reshaping of the World: Consequences for Society, Politics and Business,” yang berlangsung hari Jumat dan Sabtu (24-25/1) dengan peserta dari seluruh dunia.
Tveit didukung poin yang disampaikan pakar ekonomi dan mantan kepala bidang ekonomi pemerintah Inggris, Nicholas Stern, dalam presentasinya di Davos. Tveit menekankan bahwa "dukungan dari aktor berpengaruh di sektor bisnis sangat penting bagi pekerjaan gereja-gereja untuk keadilan iklim."
Stern menekankan bahwa reaksi terhadap perubahan iklim pada tahap selanjutnya akan terbukti jauh lebih mahal daripada jika bertindak sekarang. Dia mengatakan bahwa hal itu masih bisa dilakukan, meski ada waktu yang hilang akibat krisis keuangan di tahun-tahun terakhir.
Stern juga mencatat bahwa upaya bersama oleh pemerintah, bisnis dan lembaga keuangan, serta gerakan masyarakat sipil adalah satu-satunya jalan ke depan dalam mengatasi perubahan iklim.
Dia menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan di lembaga-lembaga demokrasi dan pentingnya keputusan yang dibuat dengan perspektif jangka panjang. Dukungan dari gereja dan komunitas agama diakui signifikan dalam menuntut keputusan keuangan etis dan bertanggung jawab, kata Stern menambahkan.
KTT Iklim
Dalam pembicaraannya dengan Sekjen WCC berikut presentasinya, Stern menyatakan minatnya dalam inisiatif WCC memobilisasi masyarakat sipil untuk mengatasi masalah iklim, serta karyagereja-gereja anggota WCC untuk keadilan iklim .
Stern menyatakan mendukung inisiatif WCC untuk menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi antar agama tentang perubahan iklim menjelang KTT Iklim PBB yang dijadwalkan berlangsung di New York pada tanggal 23 September tahun ini.
The Sekjen PBB, Ban Ki –moon, telah mengundang kepala negara dan pemerintah bersama perwakilan bisnis, keuangan dan masyarakat sipil sebagai bagian dari upaya global untuk memobilisasi tindakan dan ambisi pada perubahan iklim.
KTT antar agama disebut oleh WCC akan mengumpulkan masukan dari komunitas agama dari seluruh dunia ke dalam proses ini, menyoroti kontribusi spesifik dalam tradisi iman yang membawa ke perdebatan internasional tentang iklim.
Tveit dalam jawabannya menyatakan keyakinan yang kuat pada potensi kerjasama antara WCC, komunitas agama, masyarakat sipil, sektor bisnis dan keuangan. Dia mengatakan bahwa kerjasama tersebut dapat menciptakan tingkat dukungan publik yang diperlukan dalam mengatasi secara efektif perubahan iklim.
"Saya didorong untuk mendengar konvergensi ini terjadi di Davos, termasuk pengakuan keterlibatan sektor sipil," tambah Tveit. (oikoumene.org)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...