WEFEA 2015: Teknologi dalam Keuangan Fundamental di Asia Tenggara

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Teknologi dalam keuangan menjadi salah satu faktor paling fundamental dalam transaksi keuangan dan ekonomi setiap negara di dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara.

“Bank Dunia saat ini juga memberi saran kepada kami untuk bisa mejadi produktif dan dengan segala teknologi, dan tidak hanya di Asia  saja tetapi kita harapkan di Asia Tenggara,” kata Matthew Driver, Presiden Direktur MasterCard Wilayah Asia Tenggara dalam World Economic Forum East Asia di salah satu topik  bahasan yang berjudul Connect on the New Asian Citizen, yang berlangsung Senin (20/4) di Shangri La Hotel, Jakarta.

Matthew menyebut saat ini pemerintah harus mewadahi para pebisnis yang berasal dari berbagai sistem sosial masyarakat yang berbeda, yang bekerja dalam limit waktu terbatas, dan tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu dekat. Oleh karena itu, menurut Matthew, sebagai salah satu institusi keuangan yang cukup ternama di dunia dia mendorong transaksi perbankan di Kawasan Asia Tenggara untuk selalu menggunakan transaksi yang terhubung secara online.

“Saya beri contoh sederhana, kalau dengan teknologi telepon selular, Anda tidak akan mepertaruhkan nyawa untuk pergi ke ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang jaraknya jauh, dan Anda sekarang bisa membuat transaksi keuangan pribadi menjadi lebih mudah dan tidak menyita kekuatan fisik Anda,” Matthew menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Raymond Bingham Chairman On Board, (Direktur Utama) Flextronics International asal Amerika Serikat menyebut bahwa perkembangan teknologi tidak hanya di Amerika Serikat,  dengan rasio orang yang memiliki telepon selular dan yang tidak adalah 1 berbanding 2. “Saya tidak dalam posisi ingin mempromosikan produk tertentu, tetapi  anda harus melihat bahwa saat ini di dalam dunia banyak teknologi, dan sudah banyak berpengalaman dengan teknolog. Untuk dikatakan “berpengalaman” tidak butuh waktu lama untuk menguasai produk atau gadget tertentu,” kata Bingham.

Editor : Eben Ezer Siadari