WHO: 70 Persen Kasus COVID-19 Hanya di 10 Negara
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Pandemi COVID-19 telah menyerang semua negara, namun tidak merata, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan 70 persen dari semua kasus terinfeksi dan kematian yang dilaporkan berada hanya di 10 negara.
Bahkan menurut WHO, setengah dari total kasus dan kematian terdapat di tiga negara saja. Namun tidak disebutkan negara mana saja dalam perhitungan itu.
Sebelumnya, diberitakan bahwa WHO memperkirakan bahwa 10 persen dari populasi global mungkin telah terinfeksi COVID-19. “Tidak semua negara merespons dengan cara yang sama, dan tidak semua negara terpengaruh dengan cara yang sama,” kata Direktur Keadaan Darurat WHO, Dr. Michael Ryan kepada 34 anggota Dewan Eksekutif WHO.
Sejauh ini secara global ada lebih dari 35 juta kasus COVID-19 hingga hari Senin (5/10), dan lebih dari satu juta kematian, katanya dikutip situs PBB.
Ryan melaporkan bahwa pandemi terus berkembang, dengan lonjakan terjadi di Asia Tenggara melintas ke belahan bumi utara, dan terjadi peningkatan kasus serta kematian di Eropa dan Mediterania Timur. Sementara itu, situasinya “saat ini agak lebih positif” di Afrika dan Pasifik Barat.
“Kami tahu pandemi akan terus berkembang. Namun kami juga tahu bahwa kita memiliki alat yang berfungsi untuk menekan penularan dan menyelamatkan nyawa saat ini, dan alat itu siap membantu kita. Masa depan bergantung pada pilihan yang kita buat bersama tentang bagaimana kita menggunakan alat tersebut; mengembangkan, meningkatkan, dan mendistribusikan ke orang lain."
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakab ada empat skenario cara negara menghadapi pandemi. (1) Beberapa negara mengambil tindakan cepat dan tegas melawan pandemi, sehingga terhindar dari wabah besar. (2) Beberapa negara menderita wabah besar, namun mereka mampu mengendalikan dan menekan virus. (3) Beberapa negara mengendalikan virus, karena ekonomi melonggarkan pembatasan, ada terjadi peningkatan kasus. (4) Beberapa negara masih dalam "fase penularan yang intens".
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...