WHO Adakan Pertemuan Darurat Bahas Wabah Corona dari China
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin (20/1) bahwa komite darurat utama akan bertemu pkan ini untuk membahas virus baru yang mirip dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang siduga kuat telah menyebar di seluruh China, dan telah mencapai tiga negara Asia lainnya.
Panel WHO akan bertemu di Jenewa pada hari Rabu (22/1) mendatang, menurut laporan AFP, untuk menentukan apakah akan mengumumkan wabah virus corona itu sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional." Penunjukkan status itu jarang terjadi, dan hanya dilakukan pada kasus epidemi yang paling parah.
Wabah yang disebarkan oleh virus corona yang masih mesterius yang gejalanya mirip penumonia atau SARS dimulai dari kota Wuhan di China, dan sekarang telah menyebar di sejumlah kota lain di China, termasuk Beijing dan Shanghai.
Tiga negara yang mendeteksi penyakit iru adalah Thailand, Jepang dan Korea Selatan. Kekhawatiran meningkat, karena menjelang perayaan tahun baru Imlek akan banyak orang China melakukan perjalanan, di dalam dan di luar negeri. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi penyebaran virus yang makin luas.
Sejumlah negara, khususnya di Asdia telah meningkatkan kewaspadaan dengan pemeriksaan di bandar udara.
Kasus Pasien Korsel Menjadi Misteri
Pasien yng diidentifikasi di Korea Selatan adalah seorang perempuan China berusia 35 tahun yang bepergian dari Wuhan. Gejalanya yang tampak dimulai ketika dia tiba di Bandara Internasional Incheon di Seoul, Yonhap News Agency melaporkan, mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea. Kasus ini menandai negara ketiga yang melaporkan kasus wabah virus corona, menyusul laporan dari Thailand dan Jepang pekan lalu, yang semuanya melibatkan pelancong dari Wuhan.
Segera setelah kasus itu diumumkan, kantor regional WHO Pasifik Barat (WHO WPRO) mengatakan di Twitter bahwa pihak berwenang Korea Selatan mengatakan perempuan itu tidak mengunjungi pasar atau melakukan kontak dengan hewan atau kasus lain yang dikonfirmasi. Ini menimbulkan kecurigaan tentang penularan antar manusia.
WHO mengatakan pemindaian termal (suhu badan) di bandar udara mendeteksi gejalanya dan menambahkan bahwa ia berada dalam isolasi di rumah sakit Incheon, di mana kondisinya disebutkan sebagai stabil. WHO WPRO menambahkan bahwa Korea Selatan meningkatkan pengawasannya untuk kasus-kasus terkait Wuhan pada 3 Januari, yang termasuk pemeriksaan wisatawan.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...