WHO: Angka Kematian Akibat Ebola Lampaui 7.000
CONAKRY, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan angka kematian akibat ebola di tiga negara yang paling banyak terkena dampak di Afrika Barat, telah melampaui angka 7.000.
Sekjen PBB Ban Ki-moon tiba di Afrika Barat sejak Kamis (18/12) lalu, untuk memeriksa situasi di lapangan. Ia mengungkapkan, terdapat 19.031 kasus infeksi di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea, naik dari sebelumnya, 18.569 kasus. Disebutkan pula tercatat 7.373 orang meninggal dunia karena wabah itu, naik dari sebelumnya 6.900 korban. Sebanyak 392 kematian baru berada di Sierra Leone, tempat penyebaran wabah ebola berjalan sangat cepat. Ada juga enam kematian ebola di Mali, delapan di Nigeria dan satu di Amerika Serikat.
Ban tiba di Guinea, pada Sabtu (20/12), dan bertemu Presiden Alpha Conde. Ia menyatakan keprihatinannya tentang situasi di wilayah hutan tenggara negara itu, dan mengatakan jumlah orang yang terinfeksi "tampaknya terus berkembang". Wilayah itu berbatasan Liberia, Sierra Leone, dan Pantai Gading, dan menyerukan kolaborasi lintas-perbatasan untuk mengawasi sebaran wabah ebola.
Ia mendesak semua pihak di Guinea berkomitmen memberantas ebola. PBB dan mitranya akan mendukung. Ia menyerukan bantuan dunia internasional dan masyarakat internasional tidak boleh berhenti sampai penyakit tersebut berhasil diatasi.
Guinea telah mencatat 2.453 kematian ebola dan 1.550 kasus. Minggu terakhir ini, pejabat di Conakry, ibu kota dan kota terbesar di Guinea, mengumumkan larangan malam perayaan Tahun Baru seperti kembang api dan acara kumpul di pantai dalam upaya untuk mengurangi transmisi. (AP/nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...