WHO Beri Label Wabah Virus Corona Sebagai Pandemi
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Wabah virus corona atau COVID-19 pada Rabu (11/3) diberi label pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.
Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jumlah kasus di luar China telah meningkat 13 kali lipat selama dua minggu terakhir.
Dia mengatakan dia "sangat prihatin" dengan "tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan" atas virus tersebut.
Pandemi adalah penyakit yang menyebar di banyak negara di seluruh dunia secara bersamaan.
Namun Dr Tedros mengatakan bahwa menyebut wabah pandemi tidak berarti WHO mengubah sarannya tentang apa yang harus dilakukan oleh negara-negara.
Dia meminta pemerintah untuk mengubah arah wabah dengan mengambil "tindakan mendesak dan agresif".
"Beberapa negara telah menunjukkan bahwa virus ini dapat ditekan dan dikendalikan," katanya.
"Tantangan bagi banyak negara yang sekarang berurusan dengan kelompok besar atau transmisi masyarakat bukanlah apakah mereka dapat melakukan hal yang sama - itu apakah mereka mau."
Pemerintah harus "mencapai keseimbangan yang baik antara melindungi kesehatan, meminimalkan gangguan dan menghormati kehidupan manusia".
"Kami melakukan ini bersama untuk melakukan hal yang benar dengan tenang dan melindungi warga dunia. Itu bisa dilakukan," katanya.
Sebanyak 203 kematian baru akibat COVID-19 dilaporkan di seluruh dunia dalam 24 jam terakhir pada Selasa pagi, sehingga menambah jumlah akumulasi menjadi 4.012 kasus, menurut laporan harian yang dirilis WHO pada Selasa (10/3) malam.
Total 113.702 kasus terkonfirmasi COVID-19 juga dilaporkan secara global hingga pukul 10:00 Waktu Eropa Tengah pada Selasa, naik 4.125 infeksi dari hari sebelumnya sebanyak 4.105, yang di antara jumlah itu berada di luar China.
Brunei, Mongolia, Siprus, Pulau Guernsey dan Panama melaporkan kasus pertama COVID-19 sehingga menambah daftar panjang negara dan kawasan yang terjangkit virus corona menjadi 109.
Selain itu, WHO merevisi klasifikasi transmisi Makedonia Utara, Polandia, Pakistan dari "hanya kasus penularan dari luar negeri" menjadi "penularan lokal". Hal itu meningkatkan jumlah total negara dan kawasan tempat munculnya transmisi lokal menjadi 61 di luar China. (bbc.com/Xinhua)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...