WHO Bersiaga Menyusul Serangan Gas Kimia di Mosul
MOSUL, SATUHARAPAN.COM – World Health Organization (WHO) atau organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa yang menangani kesehatan menyiapkan tindakan darurat terhadap serangan gas kimia yang kali pertama terjadi di Mosul, Irak.
WHO – dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (4/3), dan diberitakan kembali Russia Today – bekerja sama dengan otoritas kesehatan lokal di Irbil, Irak untuk memberi dukungan dan perawatan kepada 12 orang yang mengalami kesulitan pernafasan.
“Empat diantaranya memiliki gejala-gejala yang terkait dengan terpapar zat radioaktif,” sebut pernyataan WHO.
Dari laporan sejumlah media mengindikasikan lontaran mortir dan zat kimia tersebut terjadi di Mosul bagian Barat, yang masih dikendalikan militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS). Kelompok ekstremis tersebut dipercaya mampu merangkai zat-zat kimia menjadi bahan bom mematikan di Irak dan Suriah.
Sejak pertempuran semakin intensif di Mosul, WHO meluaskan jangkauan pelayanan untuk mengobati orang-orang yang terpapar senjata kimia, dalam pernyataan resmi tersebut, organisasi itu telah memiliki lebih dari 120 tenaga medis yang difasilitasi dengan peralatan yang memadai untuk rumah sakit lokal.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa penggunaan senjata kimia membuat situasi kemanusiaan di Mosul semakin buruk, karena sejumlah warga sipil tak berdosa sudah menghadapi penderitaan yang tak terbayangkan sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung.
Serangan senjata kimia juga dikonfirmasi dan dikutuk oleh International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah.
Menurut data ICRC, pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit Rozhawa di Irbil, menunjukkan beberapa luka-luka seperti lecet, kemerahan di mata, iritasi, muntah, dan batuk
ICRC telah mengirim tim medis ke sejumlah rumah sakit di seluruh Mosul untuk melatih staf lokal tentang cara dekontaminasi dan mengobati pasien terkena bahan kimia.
Militan ISIS, menurut sejumlah sumber, juga diduga melancarkan serangan dengan senjata kimia terhadap pasukan Kurdi di Irak utara.
Editor : Eben E. Siadari
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...