WHO: Manfaat Vaksin COVID-19 mRNA Lebih Besar Ketimbang Risikonya
SATUHARAPAN.COM-Manfaat vaksin dengan tekonologi mRNA untuk COVID-19 lebih besar daripada risikonya yang sangat kecil yang mungkin menyebabkan peradangan jantung. Sebab, suntikan itu mengurangi rawat inap dan kematian, kata panel penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)pada hari Jumat (9/7).
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan bahwa laporan dari dua kondisi langka: miokarditis, radang jantung, dan lapisannya, yang disebut perikarditis, biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah vaksinasi, terutama di antara pria yang lebih muda setelah dosis kedua.
“Kasus miokarditis dan perikarditis yang sangat jarang telah diamati setelah vaksinasi dengan vaksin mRNA COVID-19,” katanya, merujuk pada dua vaksin yang menggunakan teknologi tersebut, oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.
“Manfaat vaksin mRNA COVID-19 lebih besar daripada risiko dalam mengurangi rawat inap dan kematian akibat infeksi COVID-19,” katanya.
Data yang tersedia menunjukkan miokarditis dan perikarditis setelah vaksinasi "umumnya ringan" dan merespon pengobatan seperti istirahat atau obat anti inflamasi nonsteroid, kata WHO. “Tindak lanjut sedang berlangsung untuk menentukan hasil jangka panjang,” katanya.
“Orang yang divaksinasi harus diinstruksikan untuk mencari perhatian medis segera jika mereka mengembangkan gejala yang menunjukkan miokarditis atau perikarditis, seperti onset baru dan nyeri dada yang menetap, sesak napas, atau palpitasi setelah vaksinasi,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari Jumat, regulator obat Eropa mengatakan telah menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dan vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech dan Moderna. Itu juga menekankan bahwa manfaat tembakan melebihi risiko apa pun. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...