WHO Peringatkan Beredarnya Sirup Obat Yang Terkontaminasi di Beberapa Kawasan
Obat tersebut oleh WHO disebutkan dibuat oleh pabrik di Pakistan, mengandul etilen glikol dalam dosis yang tidak dapat diterima.
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis (7/12) mengatakan beberapa sirup dan obat-obatan suspensi yang terkontaminasi telah diidentifikasi di negara-negara di wilayah WHO di Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Produk yang terkena dampak tersebut diproduksi oleh Laboratorium Pharmix di Pakistan, kata WHO, dan pertama kali diidentifikasi di Maladewa dan Pakistan. Beberapa produk tercemar juga ditemukan di Belize, Fiji dan Laos. Pharmix tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Obat-obatan tersebut, berupa cairan yang mengandung bahan aktif untuk mengobati berbagai kondisi, mengandung kontaminan etilen glikol dalam kadar yang tidak dapat diterima, kata WHO.
Peringatan ini merupakan peringatan terbaru dari WHO mengenai obat-obatan yang terkontaminasi serupa yang dibuat di India dan Indonesia, yang dikaitkan dengan kematian sekitar 300 anak di seluruh dunia pada tahun lalu.
Tidak ada kejadian buruk yang dilaporkan kepada WHO mengenai sirup buatan Pakistan, kata pernyataan badan tersebut, tetapi badan tersebut mendesak negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan dan menguji produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut antara Desember 2021 dan Desember 2022.
Kontaminasi tersebut ditemukan pada sirup Alergo dalam pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh Otoritas Makanan dan Obat Maladewa pada bulan November, dan dikonfirmasi oleh regulator Australia.
Pemeriksaan lanjutan di fasilitas manufaktur Pharmix, yang dilakukan oleh Otoritas Pengatur Obat Pakistan, menemukan bahwa sejumlah produk lain juga terkontaminasi. Mereka telah memerintahkan perusahaan tersebut untuk berhenti memproduksi semua obat-obatan cair oral dan mengeluarkan peringatan penarikan kembali pada bulan November.
Sebanyak 23 batch sirup Alergo, suspensi Emidone, sirup Mucorid, suspensi Ulcofin, dan sirup Zincell terpengaruh, kata WHO. Hanya Alergo sejauh ini yang ditemukan di luar Pakistan.
Tingkat kontaminasi berkisar antara 0,62 persen hingga 0,82 persen, dibandingkan dengan tingkat yang diterima yang tidak lebih dari 0,10 persen, menurut peringatan tersebut. Produk-produk tersebut dirancang secara beragam untuk mengobati alergi, batuk, dan masalah kesehatan lainnya.
“Produk di bawah standar yang dirujuk dalam peringatan ini tidak aman dan penggunaannya, terutama pada anak-anak, dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian,” WHO memperingatkan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...