WHO Peringatkan Potensi Penularan Virus Zika Meningkat
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang potensi yang terlihat peningkatan jumlah infeksi virus Zika dalam beberapa bulan mendatang yang penyebarannya sampai ke wilayah baru di dunia.
Dengan musim peningkatan populasi nyamuk di Eropa, "kemungkinan penularan lokal yang bergabung dengan kemungkinan penularan seksual bisa menyebabkan peningkatan jumlah orang yang tertular Zika dan komplikasi yang terkait," kata Wakil Direktur WHO, Marie-Paule Kieny,
Dia mengatakan dalam konferensi ilmiah tentang Zika di Paris, Prancis. Dikatakan bahwa virus Zika adalah virus yang baru diketahui dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegipty, serta telah ditemukan di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.
Apa itu Virus Zika
Seperti diberitakan satuharapan.com sebelumnya, menurut Organisasi Keseharan Dunia (WHO) virus ini pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada monyet rhesus melalui jaringan pemantauan demam kuning sylvatic.
Virus Zika yang sekarang menyebar di Amerika dan diduga keras menyebabkan microcephaly (pengecilan kepala) pada bayi baru lahir telah diidentifikasi menginfeksi manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Republik Tanzania.
Apa Gejala Infeksi Zika?
WHO dan CDC (Center for Deaseas Control anPrevention) Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi virus Zika mengalami sakit (virus Zika berkembang biak).
Gejala yang paling umum dari infeksi Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, atau konjungtivitis (mata merah). Gejala umum lainnya termasuk sakit otot dan sakit kepala.
Masa inkubasi (dari paparan gejala) pada sakit akibat virus Zika tidak diketahui, tetapi kemungkinan beberapa hari sampai sepekan.
Penyakit ini biasanya ringan dengan gejala yang berlangsung selama beberapa hari sampai satu pekan.
Virus Zika biasanya tetap berada dalam darah pada orang yang terinfeksi selama beberapa hari tetapi ditemukan lebih lama pada beberapa orang.
Orang yang terinfeksi virus Zika membutuhkan perawatan di rumah sakit. Jarang yang menderita sampai parah, dan kematian jarang terjadi.
Penularan Virus Zika
Virus Zika ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti di daerah tropis. Ini adalah nyamuk yang sama yang mentransmisikan demam berdarah, chikungunya dan demam kuning.
Wabah penyakit akibat virus Zika pertama kalinya dilaporkan di Pasifik pada tahun 2007 dan 2013 (Polinesia), dan pada tahun 2015 di Amerika (Brazil dan Kolombia) dan Afrika (Cape Verde). Selain itu, lebih dari 13 negara di benua Amerika telah melaporkan infeksi virus Zika yang menunjukkan ekspansi geografis yang cepat pada virus Zika.
Selama sepekan ertama terinfeksi, virus Zika masih dapat ditemukan dalam darah dan akan ditularkan dari orang yang terinfeksi melalui gigitan nyamuk kepada orang lain.
Diagnosa Virus Zika
Gejala sakit akibat virus Zika mirip dengan demam berdarah dan chikungunya, penyakit menyebar melalui nyamuk yang sama pada Zika.
Sebaiknya menanyakan ke dokter jika Anda mendapat gejala-gejala terinfeksi virus Zika dan pernah mengunjungi daerah di mana Zika ditemukan.
Penyedia layanan kesehatan dapat meminta tes darah untuk memasitikan ada atau tidak virus Zika atau virus sejenis lainnya seperti demam berdarah atau chikungunya.
Pengobatan
Sejauh ini belum ada vaksin atau obat yang tersedia untuk mencegah atau mengobati infeksi virus Zika.
WHO dan CDC menyarankan jika sakit karena virus Zika untuk beristirahatlah lebih banyak, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, minum obat seperti asetaminofen untuk mengurangi demam dan rasa sakit.
Disarankan tidak minum aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAIDs), seperti ibuprofen dan naproxen. Aspirin dan NSAID harus dihindari sampai untuk mengurangi risiko perdarahan.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...