WHO Respons Kesehatan Vanuatu
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (The World Health Organization/WHO) di kawasan Pasifik Barat terus berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan Vanuatu dan mitra kesehatan lainnya dalam upaya merespons kebutuhan kesehatan untuk kepulauan Pasifik yang hancur akibat topan Pam.
Topan Pam melanda Vanuatu, pada Sabtu (14/3), dengan kecepatan angin lebih dari 250 kilometer per jam dan 1 meter gelombang badai. Kejadian tersebut menelan banyak korban meninggal dan cedera berat. Selain itu, berbagai infrastruktur dan bangunan rusak parah, terputusnya akses pangan, air bersih, dan layan kesehatan publik.
“Kami bekerja sama dengan mitra kesehatan lainnya untuk secepat mungkin menjangkau para korban topan Pam di Vanuatu,” kata Dr. Shin Young-soo, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat. “Kami telah mengaktifkan pusat operasi darurat dan menempatkan tim di tempat itu untuk mengkoordinasi kebutuhan dan mengerahkan sumber daya guna membantu tanggap bencana ini.”
WHO megirim ahli kesehatan dan pasokan tanggap darurat ke Vanuatu. Badan kesehatan dunia ini juga telah berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan Selandia Baru, Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF), dan organisasi lainnya, untuk memastikan bahwa Vanuatu mendapatkan sumber dan bantuan yang tepat guna memenuhi kebutuhan kesehatan mereka.
Ternyata, ada banyak hambatan yang harus dihadapi WHO. Topan Pam telah menyebabkan jalan-jalan terblokir dengan puing-puing bangunan, jembatan rubuh, dan banjir. Selain itu, listrik, telepon, dan internet sudah tidak bisa diandalkan. Hingga saat ini kerugian yang dialami Vanuatu masih dikaji. (wpro.who.int)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...