WHO Revisi Jumlah Korban Ebola
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Wabah ebola kemungkinan telah menewaskan lebih dari 4.818 korban jiwa, seperti dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya, menurut pengakuan seorang pakar kesehatan pada Kamis (6/11).
“Ada banyak korban jiwa yang hilang dalam fenomena wabah ini,” tutur Christopher Dye, kepala strategi WHO, kepada AFP, memperkirakan bahwa sekitar 5.000 jasad kemungkinan tidak masuk dalam perhitungan.
“Penilaian tersebut,“ katanya, didasarkan pada pengetahuan bahwa tingkat kematian dalam wabah yang berpusat di Guinea, Liberia dan Sierra Leone itu tercatat sekitar 70 persen.
Namun, WHO pada Rabu (5/11) memperkirakan total 13.042 orang sejauh ini telah terinfeksi virus mematikan itu, yang berarti banyak kematian kemungkinan besar tidak tercatat.
Kedua angka tersebut lebih rendah dari pengumuman sebelumnya pada Jumat (31/10) lalu yakni korban tewas 4.951 jiwa, dan yang terinfeksi 13.567 orang. WHO menyatakan revisi tersebut karena ada perubahan dalam metode penghitungan. Tetapi disebutkan bahwa banyak kasus yang tidak dilaporkan, sehingga luasnya wabah masih belum jelas.
Dye mengatakan, penjelasan yang paling mungkin adalah banyak orang menguburkan korban jiwa akibat ebola secara rahasia, mungkin untuk menghindari gangguan campur tangan otoritas dalam adat penguburan, seperti mencuci dan menyentuh tubuh almarhum, yang sebenarnya menjadi penyebab utama penularan virus mematikan tersebut.
Masa Pemantauan Ebola di Texas Segera Berakhir
Sementara itu, Texas hampir merampungkan pemantauan ebola, terhadap warga yang melakukan kontak baik dengan pasien asal Liberia atau dua perawat yang terjangkit virus mematikan itu saat merawat pasien tersebut.
Orang terakhir yang akan dinyatakan bebas ebola pada Jumat (7/11), merupakan seorang staf rumah sakit yang menangani limbah medis pada 17 Oktober, menurut pernyataan Komisaris Dinas Layanan Kesehatan Texas David Lakey.
Sisanya, dari 176 orang yang dipantau, mencakup pekerja kesehatan, orang yang melakukan kontak di rumah, dan sejumlah anggota masyarakat.
Masa inkubasi ebola mencapai 21 hari, dan setelah itu otoritas kesehatan mengatakan risiko seseorang mengalami gejala ebola sudah usai. Sebagian orang mulai mengalami gejala penyakit ebola, setelah delapan hingga 10 hari terpapar virus tersebut.
Ebola ditularkan melalui kontak jarak dekat dengan cairan tubuh penderita. Virus tersebut sudah menewaskan 4.818 orang, sebagian korban berada di Afrika barat, sejak awal tahun ini, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...