WHO Susun Strategi Hentikan Kebiasaan Merokok di Eropa
VILNIUS, SATUHAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyusun beberapa strategi, agar Eropa memulai langkah untuk menghentikan kebiasaan merokok dalam satu dekade mendatang, Rabu (16/9).
Sistem kesehatan seluruh wilayah di Eropa terancam lumpuh, karena orang-orang yang menderita dampak dari tidak aktifnya fisik dan kebiasan banyak duduk, “ kata Dokter Zsuzsanna Jakab, Direktur Regional WHO untuk Eropa, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (16/9) yang dikeluarkan dalam pembicaraan di ibu kota Lithuania, Vilnius.
Untuk mengatasi ini, kami telah mengembangkan strategi fisik pertama untuk WHO Wilayah Eropa pada 2016-2025.
“Rata-rata kelebihan berat badan dan obesitas meningkat, secara drastis di 46 dari 53 negara di wilayah Eropa, “ kata dr Jakab.
“Lebih dari 50 persen orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di beberapa negara ini, rata-rata dalam populasi orang dewasa hampir mencapai 70 persen, “ katanya.
“ Di beberapa negara, lebih dari 40 persen anak berusia 7-8 tahun kelebihan berat badan, dan lebih dari 20 persen mengalami obesitas, “ kata dr Jakab.
Sebagai bagian dari strategi baru, 53 negara anggota WHO wilayah Eropa telah sepakat untuk memastikan, warga mereka memiliki akses yang sama dan aman ke area dan infrastruktur yang dirancang, untuk tempat berolahraga tanpa memandang gender, usia, pendapatan, pendidikan, etnis atau hambatan fisik.
Menteri kesehatan dari 53 negara anggota WHO wilayah Eropa, pada Rabu (16/9) juga menyepakati strategi, untuk menjadikan tembakau sebagai sesuatu yang hanya ada di masa lampau, dengan memberlakukan serangkaian langkah antitembakau.
Salah satu langkah tersebut adalah, dengan memberlakukan larangan merokok, khususnya di lingkungan anak-anak, yang secara efektif melarang iklan rokok, membatasi pendistribusian produk rokok, dan meningkatkan kesadaran publik melalui inisiatif pendidikan, guna mencegah kemungkinan remaja memulai kebiasaan merokok.
"Generasi yang tumbuh sekarang tidak bisa memahami, mengapa orang merokok di pesawat terbang, bus, di restoran atau di kantor," kata Jakab, menunjuk kemajuan yang dibuat selama 20 tahun terakhir telah menegakkan kontrol terhadap tembakau.
"Pemerintah harus sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah WHO melalui Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, dan menentukan tujuan umum: Eropa di mana tembakau bukanlah norma sosial," katanya.
WHO juga, telah mengumumkan negara-negara di Eropa yang telah menetapkan target untuk mengakhiri penggunaan tembakau yakni, Irlandia pada tahun 2025, Skotlandia tahun 2034, Finlandia pada tahun 2040.
"Mereka membuka jalan untuk masa depan yang bebas tembakau, dengan melarang merokok di mobil, yang membawa anak-anak, agar tercapai generasi milenium bebas tembakau," katanya. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...