WHO Tidak Rekomendasikan Vaksin COVID-19 Sebagai Kewajiban
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa menjelaskan manfaat vaksin COVID-19 jauh lebih baik daripada mencoba membuat vaksinasi itu sebagai wajib.
WHO mengatakan itu hari Senin (7/12), namun akan tergantung pada masing-masing negara tentang bagaimana mereka ingin melakukan kampanye vaksinasi melawan pandemi virus corona.
Tetapi badan kesehatan PBB bersikeras bahwa mewajibkan orang untuk mendapatkan imunisasi terhadap penyakit itu adalah jalan yang salah untuk diambil.
"Saya tidak berpikir bahwa dengan mewajibkan sebagai kebijakan yang harus ditempuh dalam hal ini, terutama untuk vaksin ini," Kate O'Brien, direktur departemen imunisasi WHO, mengatakan pada konferensi pers virtual.
"Ini adalah posisi yang jauh lebih baik dengan mendorong dan memfasilitasi vaksinasi tanpa persyaratan semacam itu. Saya tidak berpikir kami membayangkan negara mana pun yang mewajibkan (warganya) untuk vaksinasi," katanya.
O'Brien mengatakan mungkin ada profesi tertentu di mana vaksinasi mungkin diperlukan atau sangat direkomendasikan, seperti teknisi pernapasan dan petugas medis perawatan intensif di rumah sakit, demi keselamatan staf dan pasien.
Tetapi para ahli WHO mengakui bahwa ada perjuangan yang harus ditempuh untuk meyakinkan masyarakat umum agar menggunakan vaksin saat itu tersedia.
Keputusan Warga
Direktur keadaan darurat organisasi itu, Michael Ryan, mengatakan orang-orang perlu bertanya pada diri sendiri apa yang bisa mereka lakukan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
"Kisah vaksin adalah berita bagus. Ini adalah kemenangan usaha manusia, dan berpotensi mengatasi musuh mikroba," katanya. "Kita perlu meyakinkan orang."
Mengenai vaksinasi sebagai kewajiban, dia berkata: "Jauh lebih baik diberikan kepada orang-orang atas dasar data dan manfaat, dan membiarkan orang mengambil keputusan sendiri. Ada keadaan tertentu... di mana saya percaya bahwa satu-satunya hal yang bertanggung jawab adalah divaksinasi," tambahnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...