WHO: Vaksin Bukanlah Akhir dari COVID-19
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Direktur WHO wilayah Eropa Hans Kluge hari Kamis (20/8) mendesak orang untuk bersiap hidup dengan virus corona, dan tidak bergantung pada vaksin untuk mengakhiri pandemi.
Eropa mencatat lebih dari 3,3 juta kasus dan lebih 205.000 kematian, dan mengkhawatirkan gelombang kedua pandemi sementara penularan meningkat di Spanyol dan Prancis.
Komisi Eropa setuju membeli setidaknya 300 juta dosis vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca dalam kesepakatan pertama pembelian di muka, yang bisa melemahkan rencana yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pendekatan global.
Kesepakatan bilateral Uni Eropa itu meniru langkah Amerika dan negara-negara kaya lain, beberapa dari mereka kritis atas prakarsa WHO, dan semakin mengurangi persediaan vaksin karena negara-negara itu berlomba mendapatkan vaksin yang ampuh untuk COVID-19.
Hari Kamis, Kluge juga memperingatkan negara-negara agar bersiap menghadapi musim influenza karena musim panas akan segera berakhir.
Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (18/8) mengatakan dunia masih "jauh dari" tingkat kekebalan yang dibutuhkan untuk menghentikan penularan virus corona.
Dalam konferensi pers, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyarankan pendistribusian vaksin virus corona jika sudah berhasil dikembangkan.
Tedros mengatakan langkah-langkah perlu diambil untuk "mencegah nasionalisme vaksin" dan mendorong "penggunaan yang tepat dan adil".
Langkah ini menurutnya mencakup dua fase, yang pertama adalah pengalokasian secara proporsional ke semua negara yang ikut secara serentak untuk mengurangi risiko keseluruhan dan yang kedua, pertimbangan terhadap negara-negara yang berkaitan dengan tingkat ancaman dan kerentanan, dengan pertimbangan khusus pada pekerja kesehatan garis depan dan mereka yang berusia di atas 65 tahun atau yang kondisi kesehatannya rentan.
Beberapa organisasi lainnya di seluruh dunia telah mencoba mengembangkan vaksin untuk mengatasi penyebaran virus corona dimana lebih dari 170 vaksin sedang dikembangkan, 7 di antaranya sedang dalam uji coba kemanjuran berskala besar. (VOA)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...