WHO: Vaksinasi di Eropa Terlalu Lambat
COPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Direktur WHO Eropa memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 tidak akan berakhir sampai setidaknya 70 persen orang divaksinasi. Dia menyesalkan bahwa peluncuran vaksin di Eropa masih "terlalu lambat".
“Pandemi akan berakhir setelah kami mencapai cakupan minimal 70 persen dalam vaksinasi,” kata direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara, hari Jumat (28/5).
Kluge juga mengatakan bahwa salah satu kekhawatiran utamanya adalah meningkatnya penularan varian baru dari virus corona. "Kami tahu misalnya bahwa B.1617 (varian India) lebih dapat ditularkan daripada B.117 (varian Inggris), yang sudah lebih mudah ditularkan daripada strain sebelumnya," kata Kluge.
Menurut dokter Belgia itu, kecepatan adalah "esensi" dalam pandemi. "Bahkan ketika WHO menyatakan pandemi, banyak negara masih menunggu, kami kehilangan waktu yang berharga."
Sementara direktur regional, yang telah menjabat sejak Februari 2020, memuji seruan solidaritas, dan dia menekankan bahwa peluncuran vaksin yang cepat adalah yang paling penting.
“Teman terbaik kami adalah kecepatan, waktu bekerja melawan kami, peluncuran vaksinasi masih berjalan terlalu lambat,” kata Kluge.
“Kita perlu mempercepat, kita perlu memperbesar jumlah vaksin.”
Di 53 negara dan wilayah yang membentuk wilayah WHO Eropa, termasuk beberapa di Asia Tengah, 26 persen populasi telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...