WHO: Varian Delta Mendominasi di Seluruh Dunia
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Varian Delta virus corona telah menyingkirkan tiga varian COVID-19 lainnya yang menjadi perhatian, yang sekarang mewakili sebagian kecil dari sampel yang diurutkan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hari Selasa (21/9).
“Kurang dari satu persen pada masing-masing varian: Alpha, Beta dan Gamma, yang saat ini beredar. Pandemi kini benar-benar didominasi Delta di seluruh dunia,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk COVID-19.
Delta “telah menjadi lebih bugar, lebih mudah menular, dan mengalahkan pesaing, menggantikan virus lain yang beredar,” katanya kepada interaksi langsung media sosial WHO, menambahkan bahwa varian Delta telah terdeteksi di lebih dari 185 negara.
Semua virus bermutasi dari waktu ke waktu, termasuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Selama akhir tahun 2020, munculnya varian yang menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat global mendorong WHO untuk mulai menggolongkannya sebagai varian yang menarik, dan varian yang lebih mengkhawatirkan, untuk menginformasikan respons terhadap pandemi.
Badan kesehatan PBB itu memutuskan untuk menamai varian tersebut dengan huruf alfabet Yunani, untuk menghindari negara-negara yang pertama kali mendeteksi distigmatisasi.
Selain empat varian yang menjadi perhatian, ada juga lima varian yang menarik, tetapi Van Kerkhove mengatakan tiga di antaranya, Eta, Iota dan Kappa, kini sedang diturunkan ke varian yang sedang dipantau.
“Ini benar-benar karena perubahan sirkulasi dan varian yang diminati hanya kalah bersaing dengan varian yang menjadi perhatian. Mereka tidak menahannya,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...