Wikipedia Perangi Pelecehan dan Ujaran Kebencian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Yayasan yang mengoperasikan Wikipedia meluncurkan kode etik global pertamanya sebagai jawaban atas kritik yang menuding mereka gagal memerangi pelecehan dan ujaran kebencian.
"Kita harus lebih inklusif," kata ketua dewan pengawas yayasan non-profit Wikimedia Foundation, María Sefidari.
"Kami kehilangan banyak suara, kami kehilangan perempuan, kami kehilangan kelompok yang terpinggirkan," ujar dia, dikutip dari Reuters, Rabu (3/2).
Platform online tersebut berada di bawah pengawasan ketat atas perilaku kasar, retorika kekerasan, dan bentuk konten bermasalah lainnya, mendorong mereka untuk mengubah dan menegakkan aturan konten.
Tidak seperti Facebook dan Twitter yang mengambil pendekatan top-down untuk moderasi konten, ensiklopedia online yang berusia 20 tahun itu sebagian besar bergantung pada sukarelawan yang tidak dibayar untuk menangani masalah seputar perilaku pengguna.
Wikimedia mengatakan lebih dari 1.500 sukarelawan Wikipedia dari lima benua dan 30 bahasa berpartisipasi dalam pembuatan aturan baru tersebut setelah dewan pengawas, pada Mei tahun lalu, memilih untuk mengembangkan standar baru yang mengikat.
"Ada proses perubahan di seluruh komunitas," kata direktur eksekutif Wikimedia Foundation, Katherine Maher,dalam wawancara dengan Reuters.
"Butuh waktu untuk membangun dukungan yang diperlukan untuk melakukan konsultasi agar masyarakat memahami mengapa ini menjadi prioritas," dia melanjutkan.
Kode etik yang baru melarang pelecehan di dalam dan di luar situs, melarang perilaku seperti ujaran kebencian, penggunaan hinaan, stereotip, atau serangan berdasarkan karakteristik pribadi, serta ancaman kekerasan fisik dan "pemburuan," atau mengikuti seseorang di berbagai artikel untuk mengkritik pekerjaan mereka.
Aturan ini juga melarang dengan sengaja memasukkan informasi palsu atau bias ke dalam konten.
Maher mengatakan kekhawatiran beberapa pengguna bahwa aturan baru membuat situs menjadi lebih tersentralisasi tidak berdasar.
Wikipedia memiliki 230.000 editor sukarelawan yang mengerjakan artikel crowdsourced dan lebih dari 3.500 "administrator" yang dapat mengambil tindakan seperti memblokir akun atau membatasi pengeditan pada halaman tertentu.
Wikimedia mengatakan fase selanjutnya dari proyek ini akan mengerjakan penegakan aturan.
"Kode etik tanpa penegakan ... tidak akan berguna. Kami akan mencari tahu tentang ini dengan komunitas," ujar Sefidari.
Sementara itu, Maher mengatakan akan ada pelatihan untuk komunitas dan gugus tugas pengguna.
Wikimedia tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk memperkuat tim kecilnya "trust and safety," yang berisi sekitar selusin staf yang saat ini mengambil tindakan atas hal-hal mendesak, seperti ancaman kematian atau berbagi informasi pribadi.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...