WNI di Adelaide Gelar Doa Bersama untuk Kemajuan Indonesia
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 90 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Adelaide, Australia, menggelar syukuran berkenaan dengan pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berdoa sesuai masing-masing agama untuk kemajuan Indonesia.
“Komunitas Sobat Jokowi Adelaide menyelenggarakan acara 'Kenduri Jokowi dan Doa Bersama untuk Indonesia' dalam rangka menyambut pemerintahan baru Indonesia. Acara dilangsungkan bertepatan dengan hari pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla,” kata Nuraeni Mosel, koordinator lapangan sekaligus wakil Komunitas Flobamora Adelaide dalam surat tertulis yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Selasa (21/10).
Syukuran digelar bertepatan dengan hari pelantikan presiden dan wakil presiden pada Senin, (20/10), sekitar pukul 17.00 - 20.00 waktu setempat. Dalam acara syukuran itu, warga Indonesia yang tinggal di Adelaide membawa balon putih, serta sebagian besar berpakaian putih.
Acara diawali dengan doa bersama dari perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Setelah itu kegiatan yang digelar di Victoria Square, Adelaide itu, disusul dengan pemotongan tumpeng yang dihiasi wortel membentuk tulisan Jokowi sebagai ungkapan rasa syukur atas dimulainya babak baru pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Pakaian dan balon putih sebagai simbol harapan baru, lembaran baru bagi Indonesia. Semoga pemerintahan baru dapat membawa perubahan yang lebih baik," kata Nuraeni Mosel.
Ia mengatakan, kegiatan itu juga merupakan upaya rekonsiliasi masyarakat Indonesia di Adelaide. Tidak ada lagi kubu capres seperti dalam piplres Juli lalu.
"Kenduri Jokowi ini untuk Persatuan Indonesia," kata dia.
Acara kedua dilanjutkan dengan pembacaan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Selamat Pagi Indonesia oleh Ketua Asosiasi Indonesia Australia di South Australia, Tji Srikandi Goodhart bersama Kepala Flinders Asia Center, Priyambudi Sulistiyanto.
Pembacaan puisi dilanjutkan oleh Elvia Shauki, pengajar di University of South Australia, dan mahasiswa Indonesia di Adelaide, bersamaan dengan acara penyalaan lentera harapan.
Masing-masing peserta memegang lampion putih, yang di bawahnya tergantung secarik kertas bertuliskan harapan-harapan mereka bagi pemerintahan baru.
Harapan-harapan itu di antaranya pendidikan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, kesejahteraan petani, kesejahteraan buruh migran, pelayanan publik yang setara dan tanpa diskriminasi.
Harapan lain yang disampaikan adalah pemberantasan korupsi, birokrasi yang efektif, pengelolaan beasiswa yang lebih baik, kehadiran negara dalam perlindungan anak, menghargai keberagaman, terciptanya masyarakat yang inklusif, perlindungan satwa dan lingkungan hidup, kerja sama dalam perbedaan, dan penegakan supremasi hukum.
Ada pula yang menuliskan harapan competency-based system, keadilan sosial bagi seluruh rakyat, kesetaraan gender, family friendly in all areas, safety first, pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, penguatan strategi kebudayaan, dan lainnya.
Yohannes Victor Lasi Bobo, mahasiswa Flinders University sekaligus perwakilan dari Komunitas Flobamora Adelaide menyampaikan harapannya agar Indonesia akan semakin ramah terhadap keberagaman masyarakatnya.
Editor : Sotyati
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...