Wombat Tak Sengaja Penyelamat Hewan Lain Saat Kebakaran di Australia
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Di Australia, salah satu berita yang menjadi viral di musim kebakaran hutan, yang dilansir abc.net.au, pada Kamis (16/1), adalah soal hewan wombat yang berbagi sarangnya dengan hewan-hewan lain untuk menyelamatkan diri dari api
Tetapi, cerita ini belum tentu akurat, karena wombat tidak membantu menyelamatkan hewan-hewan secara heroik.
Hewan khas Australia ini, memang "membantu" hewan-hewan di hutan dan semak-semak dengan cara berbeda, meski bukan niat mereka.
Wombat bisa dikatakan tidak sengaja menjadi pahlawan saat kebakaran hutan terjadi, dengan menyediakan tempat bernaung yang aman di bawah tanah untuk hewan lain.
Sarang mereka di bawah tanah, dikenal dengan istilah 'wombat warrens', membentuk sebuah jaringan yang saling menyambung dalam skala besar yang kompleks.
Hewan-hewan mamalia yang kecil, menggunakan sarang wombat ini untuk berlindung dari bencana alam.
Salah satu penelitian yang pernah dilakukan pada wombat dengan hidung berbulu, menemukan sarang mereka memiliki 28 pintu masuk, dengan kedalaman lorong hingga 90 meter ke dalam tanah.
Terlebih lagi suhu di dalam lubang lebih stabil dibandingkan di permukaan, kira-kira dibawah 1 derajat celsius dibandingkan 24 derajat celsius di atas permukaan tanah.
Kondisi suhu ini, bisa menjadi penopang saat suhu panas akibat kebakaran hebat, tak heran jika hewan lain ingin masuk ke dalamnya.
Dengan menaruh kamera video di 24 sarang wombat, sebuah studi di tahun 2015 menemukan beragam hewan-hewan yang menggunakan sarang wombat.
Mulai dari hewan wallaby, jenis 'black-footed rock wallaby', yang menggunakan sarang wombat 2.000 kali dalam delapan minggu, bahkan lebih sering dari wombat sendiri.
Ada pula penguin kecil yang menggunakannya selama 27 kali.
Tapi sebenarnya bukan hanya wombat yang sarangnya digunakan.
Diketahui hewan berkantung bettong, yang selintas mirip tikus dan bilby, sejenis kelinici, juga membiarkan sarangnya digunakan oleh tikus yang jalannya meloncat, echidna, hingga tokek.
Sebuah penelitian di tahun 2012, menunjukkan wombat tidak hanya memiliki satu sarang, seekor wombat yang pernah diikuti memilih 14 sarang yang berbeda dalam satu lokasi, yang dianggap sebagai rumah.
Penelitian yang lain menunjukkan radius lokasi rumah mereka jaraknya bisa mencapai 172 hektare.
Satu malam mereka bisa tidur di satu lubang tanah, kemudian pindah di malam berikutnya.
Tapi sulit diketahui, apakah wombat sebenarnya menerima hewan lain dan bergantung pada siapa yang masuk sarangnya di bawah tanah.
Mereka yang pasti tidak suka kalau ada wombat lain di sarangnya.
Di bukunya, Wombats, penulis Barbara Triggs mengatakan, ada seekor serigala yang pernah dikejar oleh wombat dari sarangnya.
Bahkan adanya tulang belulang serigala dan anjing menunjukkan tidak semua hewan diterima oleh wombat.
Jadi wombat tidak tahu, bahkan tak peduli dengan siapa yang ada di sarangnya asalkan tidak mengancamnya.
Penelitian-penelitian lanjutan kini diperlukan, meski bukti-bukti yang ada menunjukkan wombat kemungkinan menyediakan tempat berlindung bagi hewan-hewan lain dalam kebakaran hutan.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...